Muhi, Abdul (2024) Kehujahan hadis tatswib pada azan Subuh. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (97kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (195kB) | Preview |
|
|
Text (SK BEBAS PLAGIARISME)
3_skbebasplagiarisme.pdf Download (176kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
4_daftarisi.pdf Download (81kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
5_bab1.pdf Download (260kB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB II)
6_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (575kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text (BAB III)
7_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (177kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text (BAB IV)
8_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (620kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text (BAB V)
9_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (162kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
10_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (112kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text (LAMPIRAN)
11_lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (239kB) | Request a copy |
Abstract
Pada awal mula pensyariatan shalat, orang-orang mukmin mengerjakannya tanpa ada satu seruan yang baku atau tetap sebagai pertanda telah masuknya waktu shalat. Nabi memerintahkan Bilal untuk menyerukan shalat. Seruan tersebut hanya sebagai pemberitahuan waktu shalat dan bukan panggilan atau azan syar’i seperti sekarang ini, itulah Tatswib. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengkaji konsep berkenaan dengan Kehujahan Hadis adanya Tatswib pada azan subuh. Untuk menentukan Kehujahan Hadis adanya Tatswib pada azan subuh, penulis melakukan metode Takhrij terhadap Hadits tersebut. Setelah di-Takhrij, Hadits tentang Kehujahan Hadis Hadis adanya Tatswib pada azan subuh. Kemudian penulis melakukan Tashhih terhadap sanad dan rawi dari Hadits tersebut. Untuk Tashhih sanad dan rawi digunakan kaidah Rijal, Ruwah, Thabaqah dan Jarh wa Ta’dil untuk menemukan variasi Tashhih Tasyaddud, Tawasuth dan Tasahul. Setelah itu, penulis melakukan penerapan kaidah Tathbiq (kaidah untuk menentukan Ma’mul bih dan Ghair Ma’mul bih). Kaidah ini berlaku untuk hadis Tatswib pada azan subuh. Dari pembahasan Takhrij al-Hadis dan Dirasah al-Asanid tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan, dengan rincian poin-poin berikut: Dari sisi otentisitas Hadis, maka Hadis tersebut merupakan Hadis Marfu’ secara idhafah, dan Mauquf bihukmil Marfu’ telah ditemukan dengan metode dilalah Hadis mengenai Tatswib Azan Awal Subuh dalam Mashadir al-Ashliyah, lengkap didapatkan arkan Hadisnya berupa rawi, sanad dan matannya. Dari sisi kehujjahan Hadis, maka Hadis mengenai Tatswib Azan Awal Subuh telah diriwayatkan dari banyak jalur periwayatan lengkap dengan muttabi’ dan syahid-nya, Dengan adanya syawahid (penguat) dari riwayat Bukhari dan Muslim pada hadis dari Abu Mahdzurah yang sudah dapat dipastikan shahih berdasarkan konsensus para ulama hadis
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Azan Subuh; taswib; kehujjahan |
Subjects: | Islam > Study of Text of Hadith Al-Hadits dan yang Berkaitan Al-Hadits dan yang Berkaitan > Ilmu Hadits Al-Hadits dan yang Berkaitan > Kritik terhadap Hadits |
Divisions: | Pascasarjana Program Magister > Program Studi Ilmu Hadits |
Depositing User: | Abdul Muhi |
Date Deposited: | 04 Sep 2025 03:29 |
Last Modified: | 04 Sep 2025 03:29 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/117424 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |