Khuruj dan implikasinya terhadap perilaku keagamaan anggota jamaah tabligh Nidzamuddin Kota Bandung

Bukhori, Bukhori (2025) Khuruj dan implikasinya terhadap perilaku keagamaan anggota jamaah tabligh Nidzamuddin Kota Bandung. Doktoral thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1. cover.pdf

Download (722kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2. abstrak.pdf

Download (762kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3. daftar isi.pdf

Download (529kB) | Preview
[img]
Preview
Text (PERNYATAAN)
4. pernyataan.pdf

Download (89kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
5, bab 1.pdf

Download (874kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
6. bab 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (927kB)
[img] Text (BAB III)
7. bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (720kB)
[img] Text (BAB IV)
8. bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text (BAB V)
9. bab 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (685kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
10 daftar pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (671kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
11. lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Jamaah Tabligh adalah gerakan Islam transnasional yang berkembang di Indonesia. Dalam perjalanan kiprahnya, Jamaah ini mengalami skisma (perpecahan internal), namun hingga sekarang Jamaah ini masih tetap berkembang. Perkembangan Jamaah Tabligh ini, disebabkan oleh implementasi khuruj. Khuruj adalah sebuah metode dakwah khas Jamaah Tabligh, yang pelaksanaannya dengan cara meluangkan waktu secara total untuk berdakwah yang dilakukan dari masjid ke masjid, dan dipimpin oleh seorang amir (pemimpin) dalam rentang waktu tertentu, dari 3 (tiga) hari, 40 hari, 4 (empat) bulan hingga 1 (satu) tahun, dengan biaya dari sang da’i sendiri. Demikian pentingnya khuruj bagi Jamaah ini, maka perlu diteliti. Oleh karena itu, Penelitian ini hendak menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut; bagaimana eksistensi Jamaah Tabligh, bagaimana implementasi khuruj yang dilakukan selama rentang waktu tersebut, dan bagaimana implikasi khuruj terhadap perilaku keagamaan para pesertanya. Penelitian ini menggunakan Teori Tindakan Sosial Max Weber, yang menyatakan bahwa Tindakan Sosial merupakan tindakan individu yang bermakna bagi dirinya serta ditujukan kepada orang lain. Teori ini mengidentifikasikan ada 4 (empat) Tipe Tindakan Sosial, yaitu Rasional Instrumental, Rasional Berorientasi Nilai, Afektif, dan Tradisional. Untuk menganalisis khuruj sebagai sebuah sistem, maka Penelitian ini menggunakan Teori Struktural Fungsional, berikut skema AGIL-nya dari Talcott Parsons. Sedangkan untuk memahami kedalaman pengalaman keagamaan para anggota Jamaah Tabligh, Penelitian ini menggunakan Teori Pengalaman Keagamaan dari Joachim Wach. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Maka, jenis data Penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Adapun sumber datanya ada dua, yaitu sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer, Peneliti menggalinya langsung melalui para narasumber yang kompeten. Oleh karena itu teknik pengambilan sampelnya menggunakan teknik purposive sampling. Sedangkan sumber data sekunder, Peneliti mendapatkannya dari hasil pemerolehan data oleh pihak lain. Ada 3 (tiga) Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian ini, yaitu observasi mendalam dan terlibat, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Untuk analisis data, Peneliti menggunakan langkah-langkah Miles dan Huberman, yang alur kegiatan dalam menganalisis data, terjadi secara bersamaan yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan simpulan/verifikasi. Simpulan; 1. Jamaah Tabligh hingga kini masih eksis bahkan berkembang cukup pesat. 2. Implementasi Khuruj Jamaah Tabligh secara umum selalu sesuai standar, baik langkah-langkah, aturan, maupun prosesnya. Secara struktur, dalam tiap rombongan khuruj pasti terdiri dari Amir (pemimpin) rombongan khuruj dan Ma’mur (peserta yang dipimpin selain Amir). Setiap ada penyimpangan dalam implementasi khuruj selalu ada yang mengingatkan baik oleh Amir atau sesama peserta khuruj. 3. Implikasi Khuruj, umumnya terdapat perubahan mental spiritual bagi pelakunya secara signifikan. Perubahan ini ditandai dengan perubahan dalam berucap, seperti lebih sopan dan ramah. Perubahan sikap, seperti menjadi penyabar. Perubahan perilaku seperti menjadi rajin shalat fardlu berjamaah di masjid dan dzikir. Perubahan tampilan, seperti menjadi berjenggot, bertutup kepala seperti berpeci dan berpakaian gamis. Temuan Penelitian menunjukkan; 1. Tipe Tindakan Sosial karkun atau ahbab (anggota Jamaah Tabligh) dalam khuruj maupun non-khuruj, umumnya Rasional Berorientasi Nilai, meskipun ada yang Rasional Instrumental, Afektif juga Tradisional. 2. Proses khuruj umumnya berjalan, karena memenuhi skema AGIL. 3. Bentuk pengalaman keagamaan yang dialami karkun atau ahbab selama melakukan khuruj, seringnya dalam bentuk Perbuatan (Ritual) dan Persekutuan (Sosial), namun jarang yang berbentuk Pemikiran (Intelektual).

Item Type: Thesis (Doktoral)
Uncontrolled Keywords: Jamaah Tabligh,Khuruj; Dakwah; Pengalaman Keagamaan; Solidaritas Sosial
Subjects: Islam
Culture and Institutions > Religious Institution
Divisions: Pascasarjana Program Doktor > Program Studi, Studi Agama Agama
Depositing User: Bukhari Bukhari
Date Deposited: 04 Sep 2025 06:15
Last Modified: 04 Sep 2025 06:15
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/117586

Actions (login required)

View Item View Item