Analisis Hermeneutika Schleiermacher terhadap relasi Agama dan Filsafat dalam pemikiran Ibnu Rusyd : Studi kitab Fash al-Maqal fima baina al-Hikmah Wa asy-Syariah min ttishal

Suqma, Ilham jaya (2025) Analisis Hermeneutika Schleiermacher terhadap relasi Agama dan Filsafat dalam pemikiran Ibnu Rusyd : Studi kitab Fash al-Maqal fima baina al-Hikmah Wa asy-Syariah min ttishal. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text cover.pdf Download (95kB) | Preview
Preview	Text Abstrak.pdf Download (143kB) | Preview
Preview	Text Keterangan Bebas Plagiasi.pdf Download (264kB) | Preview
Preview	Text Daftar Isi.pdf Download (261kB) | Preview
Preview	Text Bab 1.pdf Download (364kB) | Preview
	Text Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (319kB)
	Text Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (309kB)
	Text Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (622kB)
	Text Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (145kB)
	Text Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (294kB)

Abstract

Penelitian ini mengangkat permasalahan klasik yang masih relevan dalam khazanah pemikiran Islam, yakni hubungan antara agama dan filsafat. Dalam sejarahnya, filsafat kerap dianggap bertentangan dengan wahyu, bahkan sejumlah filsuf Muslim seperti al-Farabi dan Ibun Sina pernah dikafirkan karena pendekatan rasional mereka. Penolakan ini memunculkan kebutuhan untuk mengkaji bagaimana Ibnu Rusyd, sebagai pembela filsafat, merespons tudingan tersebut dalam karyanya Faṣl al-Maqāl. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana Ibnu Rusyd menyatukan agama dan filsafat dalam kerangka pemikiran yang saling melengkapi. Kajian ini juga bertujuan untuk menelaah argumentasinya dalam membela para filsuf terdahulu, serta memperlihatkan bahwa pendekatan filsafat tidak bertentangan dengan prinsip agama. Kerangka berpikir dalam penelitian ini menggunakan pendekatan hermeneutika Friedrich Schleiermacher yang mencakup dimensi gramatikal dan psikologis. Analisis gramatikal digunakan untuk memahami struktur bahasa dan konteks historis teks, sedangkan analisis psikologis bertujuan memahami motivasi batin dan posisi Ibnu Rusyd sebagai penulis. Paragraf-paragraf dalam Faṣl al-Maqāl diklasifikasikan menjadi tiga bagian: agama, filsafat, dan relasi keduanya. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Sumber primer berupa teks Faṣl al-Maqāl, didukung oleh literatur sekunder yang relevan. Teks dianalisis dengan mendalam menggunakan teori hermeneutika untuk menafsirkan makna secara menyeluruh, baik secara kebahasaan maupun intensionalitas pemikiran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ibnu Rusyd memandang filsafat sebagai aktivitas rasional yang tidak hanya sah, tetapi juga penting dalam memahami wahyu secara lebih mendalam. Ia menegaskan bahwa bagi orang-orang yang memiliki kemampuan berpikir demonstratif, filsafat adalah kewajiban, karena akal juga merupakan anugerah Ilahi yang harus digunakan untuk memahami syariat. Ibnu Rusyd menolak praktik takfir terhadap para filsuf dan menilai bahwa perbedaan penafsiran terhadap ayat-ayat Al-Qur'an merupakan bentuk ijtihad yang sah. Ia menjelaskan bahwa banyak ayat bersifat simbolik (mutasyabihat), sehingga memerlukan penakwilan yang sesuai dengan tingkat pemahaman masing-masing individu. Menurutnya, wahyu dan akal berasal dari sumber yang sama, yaitu Tuhan, sehingga keduanya tidak mungkin bertentangan. Dengan demikian, pemikiran Ibnu Rusyd menjadi kontribusi besar dalam memperkuat integrasi antara rasionalitas dan spiritualitas, serta membuka ruang bagi dialog harmonis antara agama dan filsafat dalam tradisi Islam.

Actions (login required)

View Item