Pemberitaan Penetapan Tersangka Buni Yani: Analisis Framing Model Robert N. Entman dalam Kasus Penyebaran Video Pidato Ahok di Kepulauan Seribu pada Surat Kabar Kompas dan Republika Edisi Oktober 2016 - Januari 2017

Widiyaningsih, Rosi (2018) Pemberitaan Penetapan Tersangka Buni Yani: Analisis Framing Model Robert N. Entman dalam Kasus Penyebaran Video Pidato Ahok di Kepulauan Seribu pada Surat Kabar Kompas dan Republika Edisi Oktober 2016 - Januari 2017. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_Cover.pdf Download (264kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_Abstrak.pdf Download (197kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_Daftar isi.pdf Download (217kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_Bab 1.pdf Download (481kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (595kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (699kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (210kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (220kB) | Request a copy

Abstract

Kasus pelanggaran UU ITE kembali menjadi sorotan publik di penghujung tahun 2016. Jeratan hukum tersebut menyeret nama Buni Yani sebagai tersangka penghasutan bernuansa isu SARA dan menyebarkan informasi yang menyesatkan. Kasus bermula dari pengunggahan cuplikan video pidato Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Kepulauan Seribu yang diunggah oleh Buni Yani dalam akun Facebooknya dengan penambahan tiga kalimat sebagai deskripsi atas video. Unggahannya telah dibagikan ribuan kali oleh pengguna Facebook lainnya. Status yang ditulisnya menjadi viral dan menuai kontroversi hingga bermuara pada aksi massa Islam terbesar dalam sejarah Indonesia. Kasus Buni Yani gencar diberitakan oleh media massa. Surat kabar Kompas dan Republika turut mengawal perkembangan kasus ini. Kedua surat kabar ini memiliki kebijakan dan strategi masing-masing dalam pemberitaan kasus atau isu yang sedang berkembang, termasuk dalam kasus Buni Yani. Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui bagaimana pembingkaian yang dikembangkan oleh Kompas dan Republika dalam pemberitaan penetapan tersangka Buni Yani. Perbedaan visi dan misi, serta kebijakan kedua media tersebut menjadikan adanya kecenderungan perbedaan bingkai yang dikembangkan dalam pemberitaan. Penelitian ini didasarkan pada teori konstruksi realitas yang diperkenalkan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Teori ini berasal dari filsafat konstruktivisme yang mengasumsikan bahwa realitas atau pengetahuan yang ada, hidup dan berkembang di masyarakat dibentuk melalui interaksi dan menciptakan realitas yang subjektif. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis framing model Robert N. Entman. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi dan kepustakaan. Objek penelitian ini adalah berita mengenai Buni Yani dalam rentang waktu Oktober 2016- Januari 2017. Kompas dan Republika masing-masing memuat lima berita. Kesimpulan dari penelitian ini, Kompas dan Republika membingkai berita Buni Yani secara berbeda. Kompas menganggap penetapan tersangka atas Buni Yani sudah tepat (adil), sementara Republika menganggap penetapan tersangka atas Buni Yani tidak tepat (adil). Kompas memperkirakan penyebabnya adalah perbuatan Buni melanggar UU ITE, sementara Republika menilai ada keberpihakan penegak hukum. Kompas menilai Buni Yani bersalah, sedangkan Republika menilai Buni Yani tidak bersalah. Kompas merekomendasikan agar kasus ini dilanjutkan penyidikannya dan dibawa ke persidangan, sedangkan Republika merekomendasikan agar kasus ini dihentikan penyidikannya dan status tersangka Buni Yani digugurkan.

Actions (login required)

View Item