Sanksi tindak pidana pencurian oleh anak dalam putusan nomor 7/Pid.sus-Anak/2021/PN. BDG perspektif hukum pidana Islam

Andriani, Lely Nur (2025) Sanksi tindak pidana pencurian oleh anak dalam putusan nomor 7/Pid.sus-Anak/2021/PN. BDG perspektif hukum pidana Islam. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) Cover.pdf Download (146kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) Abstrak.pdf Download (197kB) | Preview
Preview	Text (LEMBAR PERNYATAAN) Lembar Pernyataan.pdf Download (669kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) Daftar isi.pdf Download (202kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) Bab I.pdf Download (533kB) | Preview
	Text (BAB II) Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (925kB)
	Text (BAB III) Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (238kB)
	Text (BAB IV) Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (530kB)
	Text (BAB V) Bab V.pdf Restricted to Registered users only Download (241kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (239kB)
	Text (LAMPIRAN) Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (495kB)

Abstract

Tindak pidana yang dilakukan oleh anak kerap kali ditemukan di lingkungan masyarakat. Salah satunya yaitu tindak pidana pencurian dengan pemberatan yang dilakukan oleh anak seperti dalam putusan nomor 7/Pid.sus-Anak/2021/Pn.Bdg. Pada putusan tersebut disebutkan bahwa sanksi atas tindakan pencurian yang dilakukan oleh kedua anak tersebut adalah pidana penjara selama 3 (tiga) bulan. Sedangkan menurut Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak yang menyatakan bahwa “Sistem Peradilan Pidana Anak wajib mengutamakan pendekatan Keadilan Restoratif”. Restorative justice mengedepankan pemulihan terhadap anak sebagai pelaku dengan cara pembinaan. Adapun dalam Hukum Pidana Islam pencurian disebut dengan sariqah yang mana di dalam Hukum Pidana Islam seorang anak yang mencuri dikenai hukuman berupa ta’zir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertimbangan hukum hakim dalam Putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor 7/Pid.sus-Anak/2021/Pn.Bdg, unsur-unsur tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak dalam putusan nomor 7/Pid.sus-Anak/2021/Pn.Bdg perspektif Hukum Pidana Islam, dan sanksi tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak dalam putusan Nomor 7/Pid.sus-Anak/2021/Pn.Bdg perspektif Hukum Pidana Islam. Kerangka berfikir yang digunakan yaitu menggunakan teori pertimbangan hukum Hakim, teori keadilan restoratif dan teori sanksi. Adapun dalam Hukum Pidana Islam menggunakan teori jarimah. Metode yang penulis gunakan adalah metode analisis deskriptif dengan pendekatan yuridis normatif. Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah studi pustaka. Data yang digunakan berasal dari putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor. 7/Pid.sus-Anak/2021/Pn.Bdg sebagai data yang meliputi bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder kemudian di analisis menggunakan teknik analisis kualitatif, yang mana analisi kualitatif ini mengolah data secara sistematik, teratur, dan terstuktur. Adapun hasil dari penelitian ini menujukan bahwa pertimbangan hukum hakim telah menjatuhkan putusan kepada terdakwa selama 3 (tiga) bulan, karena terdakwa telah memenuhi syarat-syarat atau unsur yang terdapat pada pasal 363 ayat (1) ke-4 yaitu tentang pencurian dengan pemberatan. Sedangkan menurut perspektif Hukum Pidana Islam berdasarkan fakta yang ada dipersidangan, unsur-unsur tindak pidana Islam dalam Putusan Nomor 7/Pid.sus-Anak/2021/Pn.Bdg telah terpenuhi semuanya. Selain daripada itu berdasarkan Hukum Pidana Islam perkara ini tidak dapat dijatuhi sanksi had dikarenakan tidak memenuhi semua syarat untuk dilakukannya potong tangan, maka terdakwa diberikan sanksi berupa jarimah ta’zir.

Actions (login required)

View Item