Putra, Vedu Pamungkas (2025) Catur Arya Satyani dalam Agama Buddha : Studi pustaka terhadap konsep Empat Kebenaran Mulia dalam Agama Buddha. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (156kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (777kB) | Preview |
|
|
Text (SK BEBAS PLAGIARISM)
3_skbebasplagiarism.pdf Download (266kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
4_daftarisi.pdf Download (125kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
5_bab1.pdf Download (415kB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB II)
6_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (317kB) |
|
![]() |
Text (BAB III)
7_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (416kB) |
|
![]() |
Text (BAB IV)
8_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (268kB) |
|
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (240kB) |
Abstract
Pada umumnya, ajaran agama berbicara tentang kosep keselamatan. Tapi secara khusus, penulis menemukan dalam Agama Buddha terdapat konsep Dukkha (penderitaan). Seringkali sebagai manusia, yang tidak pernah lepas dari segala macam bentuk ekspektasi dan harapan yang kadang kala bisa membuat manusia kecewa atau bahkan sampai menderita. Berangkat dari teori Flux Universal tentang perubahan yang diusung oleh Heraclitus, dengan gagasannya yang berbunyi “Panta Rhei Kai Uden Menei” yang artinya adalah segala sesuatu itu terus mengalir dan tidak ada sesuatu pun yang tinggal tetap. Penilitian ini bertujuan untuk menguraikan sejarah Sang Buddha hingga melahirkan ajaran Catur Arya Satyani dan makna konsep dalam ajaran Empat Kebenaran Mulia. Penelitian ini menggunakan pendekatan Filsafat dengan metode Library Research yang berusaha mendeskripsikan doktrin pokok dalam Agama Buddha, yakni Catur Arya Satyani (Empat Kebenaran Mulia). Berdasarkan metode penelitiannya, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini menggunakan penelitian pustaka. Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka, yaitu teknik pengumpulan data yang berfokus pada pencarian informasi melalui buku-buku, artikel-artikel, serta literatur-literatur, baik dari Buddhist maupun non Buddhist yang berkaitan dengan sejarah dan makna Catur Arya Satyani (Empat Kebenaran Mulia). Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa Agama Buddha memiliki konsep Catur Arya Satyani (Empat Kebenaran Mulia) sebagai cara untuk terlepas dari Dukkha. Setiap makhluk di muka bumi ini mengalami Dukkha. Sang Buddha melahirkan doktrin Catur Arya Satyani melalui khotbah pertamanya, yakni Dhammacakkappavattana Sutta. Empat Kebenaran Mulia terdiri dari; Dukkha (penderitaan), Samudaya (sebab penderitaan), Nirodha/Nibbana (lenyapnya penderitaan), Magga (jalan menuju lenyapnya penderitaan). Sang Buddha mengingatkan manusia, bahwa segala sesuatu adalah tidak kekal. Yang tidak kekal ini, ketika dimelekati dan digenggam, akan membawa manusia kepada penderitaan. Konsep Catur Arya Satyani merupakan jantung ajaran Sang Buddha. Segala sesuatu yang diajarkan oleh Sang Buddha memiliki keterikatan dan keterkaitan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Agama; Buddha; Dharma |
Subjects: | Religious Experiences Religious Education Religions of Indic Origin Religions of Indic Origin > Buddhism Religions of Indic Origin > Mahayana Buddhism Religious Leaders Biography Religious Leaders Biography > Other Religions Leaders Biography |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi, Studi Agama Agama |
Depositing User: | Vedu Pamungkas Putra |
Date Deposited: | 09 Sep 2025 07:09 |
Last Modified: | 09 Sep 2025 07:09 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/118220 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |