Septiani, Nabila and Azazy, Yusup and Najmudin, Deden (2025) Sanksi tindak pidana turut serta melakukan kekerasan yang mengakibatkan pembunuhan perspektif hukum pidana Islam: Analisis putusan nomor 170/Pid.B/2021/Pn.Pwk. Jurnal Al-Ulum: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ke-Islaman, 12 (3). pp. 336-352. ISSN 2355-0104
![]() |
Text (ARTIKEL JURNAL)
artikel jurnal Nabila.pdf Restricted to Registered users only Download (487kB) | Request a copy |
Abstract
INDONESIA: Tindak pidana kekerasan yang berujung pada hilangnya nyawa korban seringkali terjadi di Indonesia, salah satunya kasus pada Putusan Pengadilan Negeri Purwakarta Nomor 170/Pid.B/2021/PN.Pwk. Kasus ini menunjukkan bagaimana keterlibatan pelaku tidak hanya dilakukan secara individual, tetapi juga dalam bentuk turut serta atau penyertaan, di mana terdakwa membiarkan bahkan mendukung tindakan kekerasan hingga menyebabkan kematian korban. Berdasarkan fenomena di atas, penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis pertimbangan hukum hakim pada putusan nomor 170/Pid.B/2021/PN.Pwk dalam menjatuhkan sanksi atas tindak pidana turut serta melakukan kekerasan yang mengakibatkan pembunuhan; (2) mengindentifikasi unsur-unsur dan sanksi dalam putusan nomor 170/Pid.B/2021/PN.Pwk menurut Hukum Pidana Islam; dan (3) menilai sejauh mana relevansi penjatuhan sanksi apabila ditinjau dari perspektif Hukum Pidana Islam dalam putusan nomor 170/Pid.B/2021/PN.Pwk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif dengan pendekatan deskriptif analitis. Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini yaitu data primer bersumber dari putusan pengadilan dan sekunder diperoleh dari literatur hukum, KUHP, Al-Qur’an, jurnal, dan buku-buku terkait. Teknik analisis dilakukan melalui pengumpulan, klasifikasi, perbandingan, hingga penarikan kesimpulan secara sistematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hakim menjatuhkan pidana 13 tahun penjara terhadap terdakwa dengan mempertimbangkan bukti persidangan, serta faktor yang memberatkan dan faktor yang meringankan. Penjatuhan sanksi bagi pelaku tentunya disesuaikan dengan unsur-unsur yang terpenuhib, seperti dalam Hukum Pidana Islam unsur-unsurnya meliputi unsur formil (rukun syar’i), unsur materil (rukun madani), dan unsur moril (rukun adabi). Sanksi yang dapat dijatuhkan dapat berupa qishash bagi pelaku langsung dan ta’zir bagi pelaku tidak langsung. Relevansi penjatuhan sanksi ini sesuai dengan maqasyid al-syari’ah, terutama perlindungan jiwa (hifdz al-nafs). ENGLISH: Criminal acts of violence that result in the loss of life frequently occur in Indonesia, one of which is the case in the Decision of the Purwakarta District Court Number 170/Pid.B/2021/PN.Pwk. This case demonstrates that the involvement of perpetrators is not only carried out individually, but also in the form of participation, where the defendant allowed and even supported acts of violence that ultimately caused the victim’s death. Based on this phenomenon, this study aims to: (1) analyze the judge’s legal considerations in Decision Number 170/Pid.B/2021/PN.Pwk in imposing sanctions for the crime of participating in violence that resulted in murder; (2) identify the elements and sanctions in Decision Number 170/Pid.B/2021/PN.Pwk according to Islamic Criminal Law; and (3) assess the relevance of the imposed sanctions when viewed from the perspective of Islamic Criminal Law in Decision Number 170/Pid.B/2021/PN.Pwk. The method used in this research is normative juridical research with a descriptive analytical approach. The types of data used in this study consist of primary data derived from the court decision and secondary data obtained from legal literature, the Indonesian Penal Code (KUHP), the Qur’an, journals, and related books. The analysis technique was carried out through systematic collection, classification, comparison, and conclusion drawing. The findings indicate that the judge imposed a 13 year prison sentence on the defendant by considering the evidence presented at trial, as well as both aggravating and mitigating factors. The imposition of sanctions on the perpetrator must correspond to the fulfilled elements, such as in Islamic Criminal Law, where the elements include the formal element (rukn shar‘i), the material element (rukn madani), and the moral element (rukn adabi). The sanctions that may be imposed consist of qishash for the direct perpetrator and ta‘zir for indirect involvement. The relevance of this sanction is in accordance with maqasyid al-shari‘ah, particularly the protection of life (hifdz al-nafs).
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tindak pidana; turut serta; pembunuhan; hukum pidana islam; putusan pengadilan |
Subjects: | Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Hukum Pidana Islam |
Depositing User: | Nabila Septiani Septiani |
Date Deposited: | 10 Sep 2025 02:09 |
Last Modified: | 10 Sep 2025 02:09 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/118296 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |