Ramadayanti, Tasya (2025) Pemeberdayaan masyarakat desa melalui pengembangan pertanian berbasis kearifan lokal: Asset Based Community Development Desa Wangunharja Lembang Bandung Barat. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
COVER.pdf Download (48kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (26kB) | Preview |
|
|
Text (PLAGIARISME)
PDFGallery_20250909_095330.pdf Download (297kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Download (204kB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (240kB) |
|
![]() |
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (346kB) |
|
![]() |
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (32kB) |
|
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (118kB) |
|
![]() |
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (431kB) |
Abstract
Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Pengembangan Pertanian Berbasis Kearifan Lokal Desa Wangunharja, yang terletak di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, merupakan wilayah agraris yang kaya akan potensi sumber daya alam dan budaya. Desa ini memiliki lahan pertanian yang subur, sumber daya air yang melimpah, serta kearifan lokal yang masih kuat terpelihara dalam kehidupan masyarakat, seperti tradisi gotong royong, musyawarah mufakat, dan pengetahuan tradisional dalam bertani. Tujuan penelitian pertama, untuk menganalisis potensi sumber daya alam di Desa Wangunharja yang dapat dimanfaatkan secara optimal dalam pengembangan pertanian berbasis kearifan lokal. Kedua, untuk mencari tau bagaimana pemberdayaan masyarakat melalui pertanian ini bisa meningkatkan kesejahteraan warga. Terkahir, penelitian ini juga bertujuan untuk memahami kontribusi pertanian berbasis kearifan lokal terhadap keberlanjutan dan kemandirian masyarakat Desa Wangunharja. Secara teoritis, penelitian ini berlandaskan pada Teori Pemberdayaan Masyarakat dan Teori Aset Komunitas (Kretzmann & McKnight, 1993) yang menekankan bahwa pembangunan desa harus bertumpu pada kekuatan dan potensi yang dimiliki masyarakat, bukan pada kekurangannya. Penerapan teori ini di Desa Wangunharja berarti mengoptimalkan aset seperti lahan subur, pengetahuan pertanian tradisional, dan nilai gotong royong, sehingga tercipta kemandirian dan keberlanjutan. Integrasi kearifan lokal ke dalam strategi pertanian tidak hanya memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga melestarikan identitas dan nilai-nilai budaya. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi kegiatan masyarakat. Dengan pendekatan Asset Based Community Development (ABCD) dan focus group discussion (FGD) dengan teknik coding dan tematik untuk memahami pola-pola pemberdayaan yang muncul dari interkasi sosial di masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan pertanian berbasis kearifan lokal tidak hanya meningkatkan kapasitas dan pendapatan petani, tetapi juga memperkuat solidaritas sosial antarwarga. Pendekatan ABCD terbukti efektif mendorong keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan desa secara lebih mandiri dan berkelanjutan. Oleh karena itu, diperlukan dukungan dan kolaborasi antara pemerintah daerah, perguruan tinggi, serta masyarakat desa dalam mengembangkan model pemberdayaan yang sesuai dengan konteks lokal. Kata kunci: pemberdayaan masyarakat, pertanian lokal, kearifan lokal, pendekatan ABCD, Desa Wangunharja.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | pemberdayaan masyarakat; pertanian lokal; kearifan lokal; pendekatan ABCD; Desa Wangunharja |
Subjects: | Communities Ecology Ecology > Agricultural Ecology |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam |
Depositing User: | Tasya Tasya Tasya Ramadayanti |
Date Deposited: | 10 Sep 2025 02:28 |
Last Modified: | 10 Sep 2025 02:28 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/118526 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |