Karya Koko Koswara dalam Kawih Sunda yang bermakna religi (1960-1985)

Latifah, Lena (2018) Karya Koko Koswara dalam Kawih Sunda yang bermakna religi (1960-1985). Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (14kB) | Preview
[img] Text (BAB I)
Bab 1 latifah.doc

Download (158kB)
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (61kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (313kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (277kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (913kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (190kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (301kB) | Request a copy

Abstract

Kebudayaan Sunda memang sangat kaya dan memiliki eksistensi tersendiri. Salah satunya dalam bidang kesenian kawih, di tanah Sunda ini menghasilkan banyak seniman yang handal. Dari sekian banyak seniman yang ada, Koko Koswara salah satu seniman legendaris Sunda. Dengan sikap humoris, kritis, dan agamis beliau mampu menghasilkan karya-karya yang monumental. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menelaah biografi beserta karya Koko Koswara dan makna religi dalam kawih garapan Koko Koswara yang dibuat tahun 1960 sampai tahun 1985. Dengan menggunakan metode penelitian sejarah, yang terdiri dari heuristik (pengumpulan sumber), kririk, interpretasi, dan pada tahap akhir historiografi (penulisan sejarah) serta teori religi dari Koentaraningrat akhirnya pertanyaan tersebut terjawab. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa Beliau dilahirkan pada tanggal 24 November 1915 di Indhiang, Tasikmalaya dari pasangan suami istri Mochammad Ibrahim Sumarta dan Nyonya Siti Hasanah. Bakatnya dalam dunia seni didapatkan dari ayahnya yang seorang seniman juga. Jumlah karya Mang Koko berjumlah 803 buah, dengan sfesifikasinya terdiri dari Layeutan Swara 100 lagu, Anggana Sekar 300 buah lagu, Sekar Gending 60 lagu, Drama Suara 15 lagu, Gending Karesmen 10 lagu dan 302 lagu didokumentasikan melalui buku. Karya-karyanya ini pun diklasifikasikan berdasarkan penikmatnya, yaitu kawih anak-anak, remaja, dewasa dan umum. Dari keempat klasfikasi tersebut didominasi berkaitan dengan dunia anak-anak dan kritik sosial yang ada pada tahun dibuat. Hingga pada akhir-akhir tahun usia lanjut, Mang Koko mulai menyadari akan pentingnya memuat pesan kegamaan dalam karyanya, hingga beliau memutuskan untuk membuat kawih qasidah dengan kurun waktu yang panjang hanya ada 8 buah lagu, terutama karena jarang sekali kawih Sunda biasanya berkenaan dengan adat lokal yang kental,tapi melalui kawih dengan iringan musik karawitan, kawih dengan lirik shalawat dapat didengungkan. Dengan demikian, karya Koko Koswara tersebut sangat berpengaruh dalam perkembangan kawih Sunda, yang pada perkembangannya karya Koko Koswara menjorok ke bawah menuju karya yang mengandung nilai islami, sekaligus persembahan terakhir beliau sebagai seorang Seniman Muslim sebelum kepergiannya pada tanggal 4 November 1985.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Budayawan Sunda; Koko Koswara; Kawih Sunda Religi
Subjects: History, Events
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam
Depositing User: Latifah Lena
Date Deposited: 13 Sep 2018 01:53
Last Modified: 13 Sep 2018 01:53
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/11888

Actions (login required)

View Item View Item