Peran tradisi Manaqib Syech Abdul Qadir Al-Jaelani dalam mempertahankan identitas agama: Studi kasus Majlis Ta’lim Nurul Kamal Kota Depok

Junaedi, Syauqi Zain (2025) Peran tradisi Manaqib Syech Abdul Qadir Al-Jaelani dalam mempertahankan identitas agama: Studi kasus Majlis Ta’lim Nurul Kamal Kota Depok. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) COVER.pdf Download (437kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (400kB) | Preview
Preview	Text (KETERANGAN BEBAS PLAGIARISM) KETERANGAN BEBAS PLAGIARISM.pdf Download (265kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) DAFTAR ISI.pdf Download (328kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) BAB I.pdf Download (396kB) | Preview
	Text (BAB II) BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (538kB)
	Text (BAB III) BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (317kB)
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (672kB)
	Text (BAB V) BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (151kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (311kB)
	Text (LAMPIRAN) LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (701kB)

Abstract

Tradisi keagamaan penting dalam menjaga nilai spiritual dan identitas kolektif umat di tengah modernitas yang individualistik dan sekuler. Salah satu tradisi yang masih hidup adalah manaqib, yang mengangkat kisah tokoh sufi besar Syech Abdul Qadir Al-Jaelani. Tradisi manaqib ini dilakukan di berbagai komunitas Muslim sebagai penghormatan warisan spiritual. Di Majlis Ta’lim Nurul Kamal Kota Depok, tradisi ini terus dilestarikan. Hal ini menjadi media penguatan identitas keagamaan umat. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana pelaksanaan tradisi manaqib Syech Abdul Qadir Al-Jaelani di Majlis Ta’lim Nurul Kamal memperkuat identitas keagamaan jamaahnya serta bagaimana tradisi ini mampu beradaptasi dengan budaya lokal di tengah tantangan modernitas. Penelitian juga berfokus pada fungsi sosial dan spiritual manaqib dalam konteks kehidupan masyarakat perkotaan yang mengalami transformasi nilai secara cepat. Kerangka berpikir dalam penelitian ini menggunakan teori fungsionalisme dari Emile Durkheim. Durkheim memandang agama dan ritual sebagai instrumen yang menciptakan solidaritas sosial dan menjaga keterikatan dalam komunitas. Tradisi manaqib dipahami tidak hanya sebagai aktivitas spiritual, tetapi juga sebagai mekanisme sosial yang memperkuat kesadaran kolektif dan identitas keagamaan melalui simbol, ritus, dan keterlibatan emosional jamaah. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi terhadap pelaksanaan manaqib di Majlis Ta’lim Nurul Kamal Kota Depok. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, disesuaikan dengan pendekatan teoritik yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan, pertama, tradisi manaqib di Majlis Ta’lim Nurul Kamal berperan penting dalam membentuk dan mempertahankan identitas keagamaan serta mempererat solidaritas sosial melalui kegiatan bersama yang bermakna. Kedua, tradisi ini beradaptasi dengan era modern lewat media digital dan keterlibatan generasi muda, sehingga tetap relevan menjaga warisan keagamaan di tengah perubahan zaman. Simpulan penelitian ini, pertama, tradisi manaqib Syech Abdul Qadir Al-Jaelani di Majlis Ta’lim Nurul Kamal berperan penting dalam memperkuat identitas keagamaan dengan menginternalisasi nilai sufistik dan membangun solidaritas sosial. Tradisi ini menggabungkan nilai keagamaan dan budaya lokal serta menyesuaikan dengan dinamika urban melalui media digital dan peran generasi muda, sehingga relevan di era modern. Kedua, manaqib berfungsi sebagai jembatan antar-generasi dalam mentransmisikan nilai agama, meningkatkan kesadaran spiritual, dan memupuk solidaritas untuk menjaga identitas di tengah globalisasi.

Actions (login required)

View Item