Pengembangan pariwisata berbasis pemberdayaan komunitas local: Penelitian di Wana Wisata Batu Kuda Cibiru Wetan, Kabupaten Bandung

Raditya, Bagas (2025) Pengembangan pariwisata berbasis pemberdayaan komunitas local: Penelitian di Wana Wisata Batu Kuda Cibiru Wetan, Kabupaten Bandung. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (58kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (83kB) | Preview
	Text (KETERANGAN BEBAS PLAGIARISM) halaman bebas plagiasi.pdf Restricted to Repository staff only Download (142kB)
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (70kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (71kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (288kB)
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (87kB)
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (636kB)
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (51kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (189kB)
	Text (LAMPIRAN) 10_lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

Pengembangan wisata di Indonesia masih menghadapi beberapa masalah atau hambatan, termasuk keterbatasan anggaran atau biaya, kurangnya kerja sama dan koordinasi, serta kekurangan sumber daya manusia. Di Jawa Barat, salah satu provinsi dengan potensi pariwisata terbesar di Indonesia. Salah satunya adalah Wisata Batu Kuda yang terletak di Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Berdasarkan permasalahan yang terjadi, penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana konsep pemberdayaan yang terdapat di Wana Wisata Batu Kuda di Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Konsep pemberdayaan yang dilakukan dapat menjadi fokus analisis yang konkrit. Teori yang digunakan adalah teori ACTORS yang dikemukakan oleh Sarah Cook dan Steve Macaulay menjadi alat analisis yang relevan. Teori ini menekankan enam unsur utama yang harus diperhatikan dalam proses pemberdayaan dan pengembangan komunitas, yaitu authority (wewenang), confidence and competence (rasa percaya diri dan kemampuan), trust (keyakinan), opportunities (kesempatan), responsibilities (tanggung jawab), dan support (dukungan). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Metode yang digunakan peneliti adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, studi kepustakaan dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi sosial masyarakat sekitar cukup responsif terhadap potensi wisata, dengan keterlibatan aktif dalam pengelolaan berbasis komunitas melalui Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Bentuk pemberdayaan yang dilakukan meliputi pembentukan komunitas, pelatihan pengelolaan wisata, dan pelibatan wirausaha lokal dalam aktivitas ekonomi wisata. Strategi pengembangan wisata yang diterapkan mencakup kolaborasi antar instansi, inklusifitas pengelolaan, pelibatan aktif masyarakat, serta pengelolaan sarana dan prasarana yang berkelanjutan. Analisis menggunakan teori ACTORS dari Sarah Cook dan Steve Macaulay menunjukkan bahwa aspek wewenang, kepercayaan, kemampuan, dukungan, kesempatan, dan tanggung jawab berperan penting dalam memperkuat peran komunitas lokal sebagai aktor utama dalam pengembangan wisata. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemberdayaan komunitas lokal menjadi fondasi penting dalam membangun pariwisata yang berkelanjutan, partisipatif, dan berbasis potensi lokal.

Actions (login required)

View Item