Syarif, Nurrohman (2018) Memahami dan mencegah Islamis Terorisme melalui Pendidikan. Discussion Paper. Fakultas Syariah dan Hukum , UIN SGD, Bandung, Bandung. (Unpublished)
|
Text
Memahami dan Mencegah Islamis terorisme melalui pendidikan.pdf Download (523kB) | Preview |
Abstract
Terorisme khususnya Islamis terorisme (terorisme yang membawa atau menggunakan symbol Islam) tidak hanya meresahkan Indonesia tapi juga telah meresahkan dunia. Oleh karena itu upaya memahami , mencari akar masalah dan menanggulanginya juga telah dilakukan melalui beberapa studi dan penelitian. Selama ini, muncul dua pandangan yang saling berlawanan. Pertama, mengatakan bahwa terorisme yang terjadi akhir-akhir ini tidak ada hubungannya dengan agama termasuk agama Islam. Kedua, mengatakan bahwa terorisme memiliki akar yang kuat dalam keyakinan dan tradisi ajaran agama yang dipahami oleh sejumlah Muslim. Melalui kajian pustaka , khususnya yang ditulis oleh Ibn Warraq, Reza Aslan, dan Kumar Ramakrishna, kajian ini menyimpulkan bahwa agama bukan menjadi akar. Akar terdalam terorisme terletak pada tiga watak dasar manusia (human nature triad) yakni manichean mindset, human inner spirituality dan unpredictable complexity of the evolutionary human social network. Manichean mindset melahirkan binary opposition yakni kompleksitas cognitive-affective yang mempengaruhi seseorang untuk membagi dunia luar menjadi dua kelompok social yang secara moral lebih superior atau kami (a morally superior in-group,“us,”) dan kelompok yang secara moral inferior yakni mereka (a morally inferior out-group, “them”). Human inner spirituality yang tidak berkembang secara sehat melahirkan manusia yang mudah cemas dan gelisah. Sementara kapasitas ilmu dan wawasan yang terbatas telah menyebabkan manusia kesulitan dalam menghadapi unpredictable complexity of the evolutionary human social network. Dalam kondisi seperti ini amat mudah munculnya paham apokaliptisisme. Apokaliptisisme adalah keyakinan, atau lebih tepatnya imajinasi eskatologis, yang melihat bahwa dunia sedang dalam kondisi rusak parah dan dikendalikan para musuh Tuhan sedemikian rupa sehingga tidak mungkin lagi diperbaiki kecuali dengan cara yang luar biasa. Agama, ideologi dan lain-lain hanya menjadi factor pemicu atau pendorong saja. Oleh karena itu pencegahan terorisme dan semua bentuk violent extremism harus dilakukan dengan melihat akar, pull factor maupun push factornya. Pencegahan yang paling efektif dan berjangka panjang adalah melalui pendidikan.
Item Type: | Monograph (Discussion Paper) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Islamism, terrorism , de-radicalism dan kontra radicalism |
Subjects: | Islam Umum |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Hukum Ketatanegaraan dan Politik Islam (Siyasah) |
Depositing User: | Dr. Nurrohman Syarif |
Date Deposited: | 02 Aug 2018 19:01 |
Last Modified: | 02 Aug 2018 19:06 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/12117 |
Actions (login required)
View Item |