Saputra, Riyan (2025) Akibat hukum transaksi jual beli online oleh anak di bawah umur pada marketplace dihubungkan dengan Undang-Undang nomor 19 tahun 2016 tentang informasi dan transaksi elektronik. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text
1_cover.pdf Download (129kB) | Preview |
|
|
Text
2_Abstrak.pdf Download (601kB) | Preview |
|
|
Text
Surat Pernyataan Karya Sendiri.pdf.pdf Download (589kB) | Preview |
|
|
Text
3_Daftarisi.pdf Download (612kB) | Preview |
|
|
Text
4_bab1.pdf Download (10MB) | Preview |
|
![]() |
Text
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (10MB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (12MB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
9_lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
9_lampiran (1).pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Perjanjian jual beli secara online pada marketplace secara prinsip tidak berbeda dengan jual beli konvensional, meskipun masing-masing marketplace telah mengatur prosedur prosesnya dan juga diatur dalam Pasal 1320 Kitab UndangUndang Hukum Perdata dan Pasal 18 ayat 1 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, pada faktanya di lapangan masih banyak praktik jual beli yang tidak sesuai dengan aturan tersebut, terutama ketika transaksi dilakukan oleh anak di bawah umur. Dalam hal ini tentu terdapat risiko yang dapat berpotensi mengalami kerugian karena anak di bawah umur belum sepenuhnya memahami kosekuensi hukum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa akibat hukum yang timbul dari perjanjian jual beli online oleh anak di bawah umur serta perlindungan hukum para pihak dalam bertransaksi secara online dan penyelesaian sengketa terhadap transaksi jual beli secara online yang dilakukan oleh anak di bawah umur berdasarkan kenyataan dan yang harusnya terjadi. Penelitian ini menggunakan teori Law as a tool of sosial engineering, teori yang dikemukakan oleh Roscoe Pound, yang berarti hukum sebagai alat pembaharuan dalam masyarakat, dalam istilah ini hukum diharapkan dapat berperan merubah nilai-nilai sosial dalam masyarakat. Serta Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif dengan mengadopsi pendekatan yuridis empiris untuk meneliti penerapan ketentuan hukum normatif di masyarakat dalam peristiwa hukum transaksi jual beli online oleh anak di bawah umur pada Marketplace dihubungkan dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Berdasarkan hasil penelitian ini, transaksi jual beli online oleh anak di bawah umur pada marketplace dapat dibatalkan oleh pihak yang merasa dirugikan, karena tidak terpenuhinya syarat perjanjian dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Pasal 9 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik tidak menetapkan batasan usia untuk transaksi elektronik. Meskipun setiap marketplace memiliki syarat dan kebijakan untuk memberikan perlindungan hukum bagi anak di bawah umur, verifikasi usia dalam syarat transaksi masih kurang efektif, sehingga anak di bawah umur dapat dengan mudah melakukan transaksi. Penyelesaian wanprestasi biasanya dilakukan melalui ganti rugi dengan pengembalian barang, selain itu beberapa pihak memilih untuk membiarkannya.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Anak di bawah umur; Marketplace; Transaksi Elektronik; Online; Roscoe Pound |
Subjects: | Law Business |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Ilmu Hukum |
Depositing User: | Riyan Sputra |
Date Deposited: | 23 Sep 2025 08:12 |
Last Modified: | 23 Sep 2025 08:12 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/121554 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |