Preparasi tulang ayam sebagai adsorben ion logam tembaga (II) dengan variasi suhu kalsinasi

Chaerinnisa, Nadia (2018) Preparasi tulang ayam sebagai adsorben ion logam tembaga (II) dengan variasi suhu kalsinasi. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (158kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (382kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (306kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (287kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (487kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (313kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (593kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (274kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (290kB) | Request a copy

Abstract

Tembaga merupakan salah satu logam berat yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Salah satu metode pemisahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran logam berat adalah metode adsorpsi. Hidroksiapatit (HAp) adalah material biokeramik yang dapat digunakan sebagai adsorben. Hidroksiapatit biasa ditemukan dalam tulang vertebrata, salah satunya yaitu tulang ayam. Pada penelitian ini menggunakan sampel tulang ayam sebagai adsorben. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu kalsinasi terhadap fasa adsorben yang berasal dari tulang ayam dan untuk mengetahui efisiensi penyerapan adsorben yang berasal dari tulang ayam dengan berbagai variasi suhu kalsinasi terhadap penyerapan logam tembaga(II). Tulang ayam yang telah dibersihkan diayak dengan ukuran 125 μm, kemudian dikalsinasi pada suhu 400 ℃, 600 ℃, 800 ℃, 1000 ℃, dan 1200 ℃. Selanjutnya diaktivasi menggunakan Na2CO3 0,1 M. Adsorben dari tulang ayam dikarakterisasi dengan XRD sehingga diketahui bahwa pada semua suhu struktur yang terbentuk adalah hidroksiapatit (Ca10(PO4)6(OH)2). Namun, pada suhu ≥800℃ terbentuk senyawa Trikalsium Fosfat (TKF) karena pada suhu tinggi senyawa hidroksiapatit terdekomposisi menjadi Trikalsium Fosfat. Dari hasil analisis didapatkan nilai efisiensi setiap suhu berturut-turut yaitu 400℃ (99,89%), 600℃ (99,77%), 800℃ (98,82%), 1000℃ (97,76%), dan 1200℃ (91,72%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi suhu maka efisiensi penyerapan serbuk tulang ayam semakin menurun. ABSTRACT PREPARATION OF CHICKEN BONE AS METAL ION COPPER (II) ADSORBENT WITH VARIATION OF CALCINATION TEMPERATURE Copper is one of heavy metals that can cause environmental pollution. One method of separation that can be done to reduce heavy metal pollution is adsorption method. Hydroxyapatite (HAp) is a bioceramic that can be used as an adsorbent. Hydroxyapatite is commonly found in vertebrates, one of them is chicken bone. In this study used chicken bone samples as adsorbent. This study aims to determine the effect of calcination temperature on the phase of adsorbent resulting from chicken bone and to determine the efficiency of adsorbent from chicken bone absorption with various temperature variations of calcination on metal copper(II) adsorption. Chicken bones that has been clean sifted to a size of 125 μm, then calcined at 400 ℃, 600 ℃, 800 ℃, 1000 ℃, and 1200 ℃. Then activated using Na2CO3 0.1 M. Adsorbents from chicken bone were characterized by XRD so it is known that all structural temperatures formed are hydroxyapatite (Ca10(PO4)6(OH)2). However, at ≥800 ℃ temperatures tricalcium phosphate is formed because at high temperatures the hydroxyapatite compound decomposes to tricalcium phosphate. From the analysis results obtained the efficiency values of each temperature are 400 ℃ (99.89%), 600 ℃ (99.77%), 800 ℃ (98.82%), 1000 ℃ (97.76%), and 1200 ℃ (91.72%). So it can be concluded that the higher temperature the absorption efficiency of chicken bone powder is decreasing.

Actions (login required)

View Item