Konsep 'Fasad' menurut penafsiran Al-Qusyairi dan Wahbah Al-Zuhaili

Robbani, Mohammad Taqiy Jundi (2025) Konsep 'Fasad' menurut penafsiran Al-Qusyairi dan Wahbah Al-Zuhaili. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text
1_cover.pdf

Download (238kB) | Preview
[img]
Preview
Text
2_abstrak.pdf

Download (400kB) | Preview
[img]
Preview
Text
3_sk bebas plagiarisme.pdf

Download (336kB) | Preview
[img]
Preview
Text
4_daftar isi.pdf

Download (429kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5_bab I.pdf

Download (822kB) | Preview
[img] Text
6_bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (682kB) | Request a copy
[img] Text
7_bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (542kB) | Request a copy
[img] Text
8_bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
9_bab V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (411kB) | Request a copy
[img] Text
10_daftar pustaka.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (460kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini berjudul “Konsep Fasād Menurut Penafsiran al-Qusyairī dan Wahbah al-Zuḥailī”, yang bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan penafsiran dua mufassir terhadap konsep fasād dalam al-Qur’an. Fokus kajian terletak pada ayat-ayat yang memuat istilah fasād, yaitu QS al-Baqarah (11–12, 27, 205), QS al-A‘rāf (56), dan QS ar-Rūm (41). Penelitian ini merupakan kajian tafsir komparatif atau muqāran menggunakan metode analisis-deskriptif dengan pendekatan kualitatif, serta memanfaatkan kajian kepustakaan sebagai sumber utama data. Al-Qusyairī, melalui pendekatan tafsir isyārī sufistik, menafsirkan fasād sebagai kehancuran batin, penyimpangan ruhani, dan kerusakan hati akibat jauhnya manusia dari Allah. Sementara itu, Wahbah al-Zuḥailī melalui pendekatan tafsir tahlili fikih-sosial, menafsirkan fasād sebagai kerusakan sosial, moral, dan lingkungan akibat perilaku menyimpang manusia terhadap syariat Islam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun keduanya memiliki perbedaan dalam metode, corak, dan orientasi tafsir, keduanya sepakat bahwa fasād merupakan akibat dari berpalingnya manusia dari petunjuk Ilahi. Dengan demikian, perbandingan tafsir ini memperlihatkan keluasan makna fasād dalam al-Qur’an, serta pentingnya pendekatan multidisipliner dalam memahami teks wahyu secara utuh.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Fasād; al-Qusyairī; Wahbah al-Zuḥailī
Subjects: Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Ilmu-ilmu Al-Qur'an
Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Al-Qur'an dan Terjemahannya
Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Tafsir Al-Qur'an
Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Kumpulan Ayat-ayat dan Surat-surat Tertentu dalam Al-Qur'an
Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Kandungan Al-Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Mohammad Taqiy Jundi Robbani
Date Deposited: 13 Oct 2025 07:12
Last Modified: 13 Oct 2025 07:12
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/123228

Actions (login required)

View Item View Item