Majaz dalam Al-Qur'an: Studi analisi majaz isti'arah dalam QS. Al-Baqarah pada tafsir Al-Tahrir wa Al-Tanwir karya Tahir Ibnu 'Asyur

Alkaf, Maulana Muzzayyin (2025) Majaz dalam Al-Qur'an: Studi analisi majaz isti'arah dalam QS. Al-Baqarah pada tafsir Al-Tahrir wa Al-Tanwir karya Tahir Ibnu 'Asyur. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) Cover.pdf Download (196kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (192kB) | Preview
Preview	Text (SUKET BEBAS PUSTAKA) 1211030098 Maulana Muzzayyin Alkaf - Surat Keterangan Lulus Cek Plagiarisme (1).pdf Download (266kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) DAFTAR ISI.pdf Download (159kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) BAB I.pdf Download (412kB) | Preview
	Text (BAB II) BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (527kB)
	Text (BAB III) BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (155kB)
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB V) BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (150kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (183kB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kajian stilistika Al-Qur’an, khususnya penggunaan majāz isti‘ārah sebagai bagian dari keindahan balāghah sekaligus alat penegasan makna. Isti‘ārah tidak hanya berfungsi sebagai bentuk retoris, tetapi juga berperan mengkonkretkan makna abstrak dan membangun citra psikologis yang lebih dalam dalam benak pembaca. Dalam tafsirnya, Ibnu ‘Āsyūr menerapkan makna isti‘ārah pada sejumlah ayat, namun pada saat yang sama ia juga membandingkannya dengan beberapa bentuk majāz lain. Fenomena inilah yang mendorong penulis untuk mengkaji lebih jauh fungsi dan mekanisme majāz isti‘ārah dalam tafsirnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap bentuk-bentuk Isti‘ārah serta penggunaannya yang digunakan Ibnu ‘Āsyūr dalam menafsirkan Surah al-Baqarah serta menelusuri sumber-sumber linguistik dan tafsir yang menjadi landasan penafsirannya. Jenis metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analitis, yaitu dengan cara mengumpulkan data dari sumber primer tafsir Al-Taḥrīr wa al-Tanwīr dan sumber-sumber pendukung lainnya, kemudian menganalisis bentuk, struktur, dan makna Isti‘ārah yang ditemukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ibnu ‘Āsyūr secara konsisten menerapkan analisis linguistik dan balāghah dalam menjelaskan ayat-ayat Surah al-Baqarah yang mengandung isti'ārah. Ia menggunakan klasifikasi isti'ārah secara sistematis dan menyertakan unsur-unsur seperti musyabbah, musyabbah bih, ‘alāqah, dan qarīnahdalam setiap penafsirannya. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa dalam 31 ayat Surah al-Baqarah yang dianalisis, ditemukan total 43 bentuk majāz isti'ārah. Bentuk-bentuk tersebut mencakup berbagai jenis isti'ārah, yaitu isti'ārah taṣrīḥiyyah taba’iyyah (19), isti'ārah taṣrīḥiyyah aṣliyyah (4), isti'ārah makniyyah taba‘iyyah (2), isti'ārah makniyyah aṣliyyah (3), dan isti'ārah tamṡīliyyah (14). Selain memperindah bahasa, isti‘ārah dalam penafsiran Ibnu ‘Āsyūr terbukti memainkan fungsi penting dalam (a) membangun penekanan makna hukum dan aqidah, (b) menumbuhkan efek peringatan atau targhīb–tarhīb, dan (c) menjembatani makna abstrak melalui ungkapan konkret yang lebih komunikatif bagi pembaca. Dalam beberapa kasus, satu ayat mengandung lebih dari satu isti‘ārah sehingga menghasilkan lapisan makna yang beragam. Adapun sumber rujukan Ibnu ‘Āsyūr meliputi karya linguistik klasik seperti pendapat Sibawaih, al-Zamakhsyarī, hingga rujukan bahasa Ibrani dalam penafsiran kata tertentu, menunjukkan pendekatan multidisipliner.

Actions (login required)

View Item