Sikap teologis jama'ah NU terhadap habaib: Studi kasus Pondok Pesantren Roudlatul Ulum Purwokerto

Muzaqi, Rizqi Faisal (2025) Sikap teologis jama'ah NU terhadap habaib: Studi kasus Pondok Pesantren Roudlatul Ulum Purwokerto. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text 1_cover.pdf - Cover Image Download (207kB) | Preview
Preview	Text 2_abstrak.pdf Download (209kB) | Preview
Preview	Text 3_skbebasplagiarism.pdf Download (264kB) | Preview
Preview	Text 4_daftarisi2.pdf Download (758kB) | Preview
Preview	Text 5_bab1.pdf Download (825kB) | Preview
	Text 6_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (990kB) | Request a copy
	Text 7_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (649kB) | Request a copy
	Text 8_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text 9_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (615kB) | Request a copy
	Text 10_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (559kB) | Request a copy
	Text 11_lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (811kB) | Request a copy

Abstract

Keyakinan terhadap barokah pada seorang Habib menjadi motivasi utama penghormatan yang dilakukan jamaah NU di Indonesia, bukan hanya Habib tapi kepada sosok yang dianggap memiliki derajat yang lebih tinggi. Penelitian ini membahas sikap jamaah NU terhadap Habaib dengan permasalah utamanya adalah apakah sikap tersebut memang menjadi warisan budaya atau lahir atas kesadaran teologis. Sikap teologis jamaah NU tercermin dalam kegiatan keagamaan yang disebut tabaruk. Tabaruk artinya mengambil atau mencari keberkahan dari orang sholeh agar mendapatkan barokah. Salah satunya yaitu bertabaruk kepada habaib yang sering dilakukan oleh jamaah NU. Habaib dijadikan wasilah bertabaruk karena dianggap sebagai keturunan Rasulullah yang dekat dengan Allah juga. Dalam penelitian ini untuk menyikapi habib sebagai wasilah dapat dijelaskan menggunakan teori Joachim Wach yang memiliki tiga bentuk pengungkapan keagamaan. Pengungkapan ini yaitu pengungkapan bentuk pemikiran, perbuatan dan persekutuan yang mana dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian yang menjelaskan menggunakan metode field research atau penelitian lapangan, menampilkan data, narasi dan argumen. Disajikan dalam bentuk penjabaran hasil reduksi data penelitian yang alamiah.Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa ditemukannya praktik-praktik keagamaan berupa tadzim, khidmah, ziarah, haul dan tawasul untuk menghormati Habaib, khususnya di Pondok Pesantren Roudlotul Ulum Purwokerto. Selain itu, berdasarkan sikap teologis jamaah NU terhadap Habaib di Pondok Pesantren Roudlatul Ulum tidak hanya berpijak pada aspek keyakinan semata, tetapi juga diwujudkan secara konkret dalam bentuk pemikiran, perbuatan atau ritual, dan komunitas. Penghormatan terhadap Habaib tidak semata-mata disandarkan pada aspek nasab sebagai keturunan Rasulullah, melainkan juga aspek keilmuan, serta simbol kehadiran ruhani Rasulullah yang hidup dalam kesadaran kolektif mereka. Melalui praktik-praktik seperti ta’dzim, khidmah, ziarah, haul, dan tawassul, terlihat jelas bahwa bentuk pengungkapan pengalaman keagamaan tersebut mencerminkan integrasi antara doktrin teologis dan ekspresi emosional yang bersifat praksis dan berulang. Dengan demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan jamaah NU terhadap Habaib bukanlah konsep abstrak, melainkan termanifestasi secara sistemik dan terstruktur dalam dinamika keberagamaan komunitas pesantren.

Actions (login required)

View Item