Agusseptian, M Ardi (2025) Fenomenologi wartawan foto dalam reportase kericuhan sepakbola: Studi pada Pewarta Foto Indonesia Bandung. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
![]() |
Text
1_cover.pdf Download (65kB) |
![]() |
Text
2_abstrak.pdf Download (96kB) |
![]() |
Text
3_skplagiarism.pdf Download (191kB) |
![]() |
Text
4_daftarisi.pdf Download (110kB) |
![]() |
Text
5_bab1.docx.pdf Download (147kB) |
![]() |
Text
6_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (198kB) | Request a copy |
![]() |
Text
7_bab3.docx.pdf Restricted to Registered users only Download (219kB) | Request a copy |
![]() |
Text
8_bab4.docx.pdf Restricted to Registered users only Download (49kB) | Request a copy |
![]() |
Text
9_daftarpustaka.docx.pdf Restricted to Registered users only Download (115kB) | Request a copy |
![]() |
Text
10_lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (290kB) | Request a copy |
Abstract
Kericuhan sepak bola merupakan fenomena sosial yang berulang dan kerap terjadi di berbagai pertandingan di Indonesia. Fenomena ini bukan hanya memengaruhi jalannya pertandingan, tetapi juga membawa dampak sosial yang lebih luas, seperti ketegangan antar suporter, intervensi aparat keamanan, hingga jatuhnya korban jiwa maupun kerugian material. Situasi tersebut menjadikan liputan media, khususnya karya foto jurnalistik, memiliki peran penting dalam menyampaikan gambaran nyata kepada masyarakat. Pewarta foto memiliki posisi strategis dalam meliput kericuhan karena mereka menyajikan bukti visual yang autentik dan sulit dimanipulasi. Berbeda dengan wartawan tulis yang dapat mengandalkan narasi dari jarak jauh, pewarta foto harus berada di jantung peristiwa untuk mendapatkan visual yang utuh. Dengan demikian, foto yang dihasilkan tidak hanya mendokumentasikan, tetapi juga merepresentasikan realitas sosial yang terjadi di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah pemahaman, pemaknaan, dan pengalaman pewarta foto Pewarta Foto Indonesia (PFI) Bandung dalam meliput kericuhan sepak bola. Kerangka teoritis yang digunakan adalah fenomenologi Alfred Schutz yang menekankan pengalaman sadar subjek dalam memahami realitas sosial. Teori ini membantu mengungkap bagaimana pewarta foto memberikan makna atas pengalaman mereka di tengah situasi konflik. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan paradigma konstruktivisme. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan pewarta foto PFI Bandung, yang kemudian dianalisis secara deskriptif. Metode ini memungkinkan eksplorasi mendalam terkait persepsi, motivasi, serta tindakan pewarta foto dalam menjalankan tugasnya di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pewarta foto memandang reportase kericuhan sebagai praktik jurnalistik yang penuh risiko, namun memiliki nilai sosial yang besar. Keselamatan diri dan perlindungan alat menjadi prioritas utama, diikuti dengan kecepatan dalam mengambil gambar serta kemampuan membaca dinamika situasi. Selain menghadapi dilema etis dan tekanan psikologis, pewarta foto juga mengemban tanggung jawab moral untuk menyampaikan informasi secara objektif. Dengan demikian, reportase kericuhan sepak bola dapat dipahami bukan sekadar dokumentasi visual, melainkan wujud nyata tanggung jawab sosial jurnalis kepada publik.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | pewarta foto; reportase; kericuhan sepak bola; fenomenologi; PFI Bandung |
Subjects: | Critical Philosophy > Phenomenology |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Program Studi Jurnalistik |
Depositing User: | M. Ardi Agusseptian |
Date Deposited: | 20 Oct 2025 03:06 |
Last Modified: | 20 Oct 2025 03:06 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/123586 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |