Siti Hawa dalam Perspektif Muhammad Asad dan Christoph Barth

Zain, Mina Mudrikah (2018) Siti Hawa dalam Perspektif Muhammad Asad dan Christoph Barth. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (175kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (216kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (186kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (568kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (570kB)
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (352kB)
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (953kB)
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (217kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (315kB)

Abstract

Pengakuan Siti Hawa sebagai istri Adam diakui agama Yahudi, Kristen dan Islam. Namun, pemahaman tentang kisahnya sangatlah beragam sehingga menimbulkan kontroversi dalam memaknai kisah tersebut. Ahli tafsir Islam dan Kristen menafsirkan pesan dari kitab suci masing-masing dengan latar belakang yang berbeda. Oleh karena itu, penulis mengangkat dua tokoh agama tersebut untuk mengetahui pemikiran atau penafsiran mereka tentang kisah Siti Hawa dalam Alquran dan Alkitab. Tujuan penelitian ini ialah: Untuk mengetahui ayat-ayat yang menceritakan Siti Hawa dalam Alquran dan Alkitab, mengetahui penafsiran Siti Hawa menurut Muḥammad Asad dan Christoph Barth, serta mengatahui ‘ibrah dari kisah ini dalam pandangan kedua tokoh tersebut. Sehingga, dalam penelitian ini akan dibahas mengenai ayat mana saja yang membahas tentang kisah Hawa dalam Alquran dan Alkitab? Kemudian, bagaimana penafsiran tentang kisah Hawa dalam perspektif Asad dan Barth? Dan terakhir, bagaimana ‘ibrah kisah Siti Hawa dalam pandangan Muḥammad Asad dan Christoph Barth? Penelitian ini menggunakan metode komparatif dengan langkah-langkah sebagai berikut: Pertama, mengemukakan secara umum pandangan agama Yahudi, Kristen dan Islam tentang Siti Hawa; Kedua, membandingkan teks ayat-ayat yang terkait dengan Siti Hawa dalam Alquran dan Alkitab; Ketiga, membahas maksud ayat yang diperbandingkan untuk memahami pesannya dengan benar. Dan menggunakan metode analisis deskriptif, dengan langkah-langkah sebagai berikut: Pertama, penulis mengelompokkan ayat-ayat tentang Siti Hawa dalam Alquran dan Alkitab; Kedua, menguraikan pandangan Muḥammad Asad dan Christoph Barth tentang Siti Hawa; Ketiga, menganalisis persamaan dan perbedaan pandangan kedua tokoh tersebut untuk diketahui ‘ibrah dari kisah Siti Hawa. Sumber yang digunakan dalam penelitian ini ialah The Message of the Qur’an karya Muḥammad Asad dan Teologi Perjanjian Lama I karya Christoph Barth. Penelitian ini menunjukkan beberapa hal di antaranya: Pertama, dalam Alquran Hawa disebutkan dengan kata zawjahā dan zawjuka. Kata zawjahā terulang tiga kali, kata zawjuka terulang dua kali. Kisah Hawa dimuat dalam 21 ayat yang tersebar dalam enam surah dalam Alquran dan dalam Alkitab terdapat pada Kitab Kejadian: 2 dan 3; Kedua, Asad dan Barth berbeda pendapat dalam materi penciptaan Hawa, tetapi keduanya sama-sama mengangkat suara dan hak perempuan yang selama perjalan sejarahnya dianggap sebagai makhluk kedua; Selanjutnya, Asad dan Barth memandang kisah kejatuhan Adam dan Hawa sebagai kesadaran manusia akan ketidakberdayaan totalnya dan sangat bergantung pada petunjuk Allah; Ketiga, Asad berpendapat bahwa Adam dan Hawa diampuni Allah. Namun ‘ibrah dari kisahnya menunjukkan bahwa jika manusia mengikuti godaan setan maka ia akan sengsara. Adapun Barth memandang bahwa akibat perbuatan mereka harus dibayar dengan hukuman, namun ia tidak sepakat dengan paham laki-laki berkuasa atas perempuan dan adanya konsep “dosa warisan”.

Actions (login required)

View Item