Arisusanto, Hermawan (2018) Peran padepokan bunilaya kuda putih dalam melestarikan kesenian pencak silat ujungan di Majalengka (2009-2017). Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (239kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (101kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (104kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (319kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (604kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (822kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (108kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarsumber.pdf Restricted to Registered users only Download (264kB) | Request a copy |
Abstract
Seni tradisional Pencak Silat Ujungan di Kabupaten Majalengka sudah ada sejak tahun 1700, namun pada tahun 1960 ada larangan untuk mementaskan kesenian tersebut karena mengandung unsur kekerasan. Pada tahun 2009 Taufik Hidayat kembali menggagas kesenian Pencak Silat Ujungan dengan membentuk sanggar seni yang diberi nama padepokan Bunilaya Kuda Putih. Berdirinya padepokan Bunilaya Kuda Putih sebagai tolak ukut untuk melestrikan kesnian Ujungan di Majlengka yang kemudian akan menjadi identitas bagi kabupaten Majalengka dengan seni tradisional beladiri Ujungan. Atas dasar inilah penulis akan melakukan penelitian dengan perumusan masalah; pertama, Bagaimana sejarah berdirinya padepokan Bunilaya Kuda Putih dan kesenian Pencak Silat Ujungan? Kedua, Bagaimana peran Padepokan Bunilaya Kuda Putih dalam melestarikan Pencak Silat Ujungan di Majalengka dari 2009-2017?. Tujuan penelitian ini, adalah untuk mengetahui sejarah berdirinya padepokan Bunilaya Kuda Putih dan Kesenian Pencak Silat Ujungan, dan peran padepokan Bunilaya Kuda Putih untuk melestarikan kesenian Pencak Silat Ujungan di Majalengka (2009-2017). Penelitian ini menggunakan metode historis yang meliputi empat tahapan yaitu: heuristik (pengumpulan sumber-sumber primer dan sekunder), kritik (intern dan ekstern), interpretasi (menafsirkan sumber-sumber sejarah), dan historiografi (penulisan sejarah). Dari hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Salah satu tolak ukur untuk melestarikan kesenian ini ada maka berdir sanggar seni dengan nama Padepokan Bunilaya Kuda Putih berdiri pada tahun 2009 tokoh pendirinya adalah Taufik Hidayat. Letak padepokan Bunilaya Kuda Putih berada di Desa Cengal Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka. Menelusuri jejak seni Pencak Silat Ujungan sudah ada sejak kerajan Talaga Manggung yang dulunya kesenian ini ala keraton sebgai hiburan merka, menghibur para petani ketika memberikan hasil panennya ke kerajaan. Kemudian seni Ujungan ditampilkan sebagai alat seleksi prajurit kerajaan Talaga Manggung. Namun pada tahun 1960 ada larangan untuk bermain karna mengandung kekerasan. Seni tradisional ini kembali dilestarikan oleh Taufik Hidayat pada tahun 2009 hingga saat ini. Peran padepokan Bunilaya Kuda Putih dalam melstarikan kesenian terdapat empat kegiatan di antaranya; menyelenggarakan pendidikan dan latihan, ikut serta dalam festival dan karnaval, ikut serta dalam ajang perlombanan pencak silat dan yang terakhir yaitu ikut serta dalam pertunjukan pentas seni.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Padepokan; Bunilaya Kuda Putih; Pencak Silat Ujungan |
Subjects: | Arts |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam |
Depositing User: | Hermawan Arisusanto |
Date Deposited: | 13 Sep 2018 08:12 |
Last Modified: | 13 Sep 2018 08:12 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/12507 |
Actions (login required)
View Item |