Choirunnisa, Santika (2024) Konsep Self-love Perspektif Hadis. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
Cover.pdf Download (24kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
Abstrak.pdf Download (83kB) | Preview |
|
|
Text (Keterangan bebas plagiarism)
1181060072 Santika Choirunnisa - Surat Keterangan Lulus Cek Plagiarisme.pdf Download (193kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI.pdf Download (57kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Download (254kB) | Preview |
|
|
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (241kB) |
||
|
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (183kB) |
||
|
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (735kB) |
||
|
Text (BAB V)
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (107kB) |
||
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (203kB) |
Abstract
Isu kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi telah meningkat secara global. Self-love atau cinta diri dianggap penting dalam berbagai teori psikologi, seperti hierarki kebutuhan Abraham Maslow, pengembangan diri Carl Rogers, dan self-compassion Kristin Neff. Namun, Islam memiliki konsep Itsar, yakni mendahulukan kepentingan orang lain meskipun diri sendiri juga membutuhkan, yang dianggap sebagai puncak keutamaan iman, sehingga kedua pemahaman tersebut menimbulkan pertanyaan apakah self-love bertentangan dengan nilai Islam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep self-love dalam perspektif hadis, menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode tematik. Dimulai dengan menulusuri hadis-hadis yang berhubungan dengan cinta terhadap diri sendiri. hasil penelitian menunjukkan bahwa, konsep self-love dalam perspektif hadis dapat dipahami melalui tiga prinsip utama. Pertama, self-love sebagai dasar mencintai orang lain dengan seimbang. Kedua, self-love adalah bagian dari tanggung jawab seorang mukmin untuk menjaga amanah dirinya sebelum ia memikul amanah orang lain. Ketiga, self-love berarti menjaga hak-hak tubuh, dan menghormati batas kemampuan. Dengan demikian, perbedaan orientasi terhadap self-love dengan itsar bukanlah prinsip yang saling berlawanan, namun saling melengkapi. Karena self-love merupakan fondasi sedangkan itsar adalah puncak kebaikan yang hanya bisa dilakukan jika fondasinya kuat.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Additional Information: | tidak ada lampiran |
| Uncontrolled Keywords: | Hadis; Self-love; Kesehatan Mental; |
| Subjects: | Islam > Hadith Islam > Study of Text of Hadith |
| Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Hadits |
| Depositing User: | santika choirunnisa santika choirunnisa |
| Date Deposited: | 25 Nov 2025 07:02 |
| Last Modified: | 25 Nov 2025 07:02 |
| URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/125946 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |



