Medotologi penelitian dakwah: Teori dan praktek

Effendi, Dudy Imanuddin (2025) Medotologi penelitian dakwah: Teori dan praktek. pertama, 1 (1). Lidzikri Publisher, Bandung, pp. 1-259. ISBN 978-263-6580-80-4

Preview

Text Metodologi Penelitian Dakwah.pdf Download (381kB) | Preview

Abstract

menjawab kebutuhan tersebut, dengan menyajikan pembahasan yang komprehensif, sistematis, dan aplikatif. Buku ini dirancang untuk menjadi panduan teoeritis sekaligus praktis bagi mahasiswa, peneliti, dan praktisi dakwah dalam memahami dan menerapkan prinsip-prinsip metodologi penelitian dalam konteks dakwah Islam. Pembahasan dalam buku ini mencakup dasar-dasar metodologi penelitian, pendekatan dan jenis penelitian yang relevan, teknik pengumpulan dan analisis data, serta contoh-contoh penelitian dakwah yang aplikatif di lapangan. Melalui buku ini, pembaca diharapkan dapat memahami bahwa penelitian dalam dakwah bukan sekadar memenuhi tugas akademik, melainkan merupakan bagian dari tanggung jawab intelektual dan spiritual untuk mengembangkan dakwah yang lebih efektif, efisien, dan berorientasi pada solusi. Penelitian dakwah bukan hanya alat untuk mengetahui fenomena, tetapi juga sebagai sarana untuk memperbaiki strategi dakwah, meningkatkan pemahaman terhadap mad'u, dan merancang program-program dakwah yang berdampak nyata. Selanjutnya, metodologi penelitian dakwah berperan sebagai media refleksi dan evaluasi terhadap aktivitas dakwah yang telah dilakukan. Dengan pendekatan penelitian, para da’i dapat melakukan evaluasi berbasis data terhadap capaian dakwah, mengidentifikasi hambatan, dan merumuskan strategi yang lebih baik. Hal ini sejalan dengan prinsip iqra’ dalam Islam, yang menekankan pentingnya membaca realitas sosial secara kritis sebagai landasan dalam mengambil tindakan. Maka, dalam konteks ini, dakwah tidak lagi bersifat top-down dan dogmatis, tetapi menjadi dialogis, partisipatif, dan berbasis kebutuhan masyarakat (Madjid, 2000). Urgensi metodologi penelitian dakwah semakin terasa di tengah kondisi masyarakat yang terus berubah. Dalam era digital, misalnya, pola konsumsi informasi keagamaan masyarakat bergeser ke platform daring seperti YouTube, Instagram, dan TikTok. Fenomena ini menimbulkan tantangan sekaligus peluang bagi dakwah Islam. Penelitian yang mendalam diperlukan untuk memahami perilaku audiens digital, preferensi konten dakwah, serta dampak psikososial dari paparan pesan-pesan dakwah di ruang maya. Tanpa riset yang memadai, kegiatan dakwah di era digital berisiko kehilangan arah dan tidak efektif (Rohmat, 2018).

Actions (login required)

View Item