Tinjauan yuridis tindakan euthanasia aktif dalam perspektif hukum pidana positif dan hukum pidana Islam

Chairi, Muhammad (2025) Tinjauan yuridis tindakan euthanasia aktif dalam perspektif hukum pidana positif dan hukum pidana Islam. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (482kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (507kB) | Preview
Preview	Text (SK BEBAS PLAGIARISM) 3_skbebasplagiarism.pdf Download (272kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 4_daftarisi.pdf Download (621kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 5_bab1.pdf Download (876kB) | Preview
	Text (BAB II) 6_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (834kB)
	Text (BAB III) 7_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (599kB)
	Text (BAB IV) 8_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (869kB)
	Text (BAB V) 9_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (513kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 10_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (577kB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji tindakan euthanasia aktif dalam perspektif hukum positif dan Hukum Pidana Islam, serta implikasinya terhadap penghormatan Hak Asasi Manusia (HAM). Euthanasia aktif dipahami sebagai tindakan medis yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk mengakhiri kehidupan individu yang mengalami penderitaan berat akibat penyakit terminal, atas dasar permintaan pasien atau keluarganya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: tinjauan yuridis tindakan euthanasia aktif dalam hukum pidana Positif; unsur-unsur dan sanksi tindak pidana Euthanasia aktif menurut Hukum Pidana Positif dan Hukum Pidana Islam; serta relevansi tentang Unsur-unsur dan sanksi tindak pidana euthanasia aktif secara Yuridis Perspektif Hukum Pidana Positif dan Hukum Pidana Islam Dalam penelitian ini yang menjadi landasan berpikir yaitu dibuat berdasarkan ketentuan Pasal 344 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Sementara itu, dalam perspektif Hukum Pidana Islam, euthanasia aktif dikategorikan sebagai al-Qatl al-‘Amd (pembunuhan dengan sengaja) yang bertentangan dengan prinsip perlindungan jiwa (Hifdz al-Nafs) dalam kerangka Maqashid al-Syariah. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan kualitatif, melalui analisis literatur dan sumber hukum primer maupun sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik hukum positif maupun Hukum Pidana Islam secara prinsip menolak praktik euthanasia aktif, karena bertentangan dengan nilai-nilai fundamental perlindungan hak hidup. Namun demikian, isu ini menimbulkan perdebatan etis terkait otonomi individu, moralitas, dan batas intervensi hukum, yang menuntut perumusan kebijakan hukum yang adil, responsif, dan berbasis nilai kemanusiaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik hukum positif Indonesia maupun hukum pidana Islam menolak tindakan euthanasia aktif karena bertentangan dengan nilai-nilai dasar perlindungan hak hidup. Dalam hukum positif, tindakan ini dikategorikan sebagai pembunuhan atas permintaan korban sebagaimana diatur dalam Pasal 344 KUHP, sementara dalam hukum pidana Islam diklasifikasikan sebagai jinayah berupa al-qatl al-‘amd yang dapat dikenai sanksi qishash atau diyat. Penelitian ini juga menemukan bahwa meskipun pelarangan berlaku secara umum, terdapat dinamika dalam wacana bioetika dan hukum progresif yang menuntut perumusan regulasi yang adil dan responsif terhadap konteks kemanusiaan, otonomi individu, dan penderitaan medis yang tak tertahankan.

Actions (login required)

View Item