Pengaruh saham syariah, sukuk, dan inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia periode tahun 2019-2024

Fitriasari, Zahra (2025) Pengaruh saham syariah, sukuk, dan inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia periode tahun 2019-2024. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

	Text (COVER) Cover.pdf Download (204kB)
Preview	Text (ABSTRAK) Abstrak.pdf Download (198kB) | Preview
Preview	Text (SUKET BEBAS PLAGIASI) Surat Keterangan Lolos zahra (1).pdf Download (242kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) Daftar Isi.pdf Download (219kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) Bab I.pdf Download (368kB) | Preview
	Text (BAB II) Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (501kB)
	Text (BAB III) Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (367kB)
	Text (BAB IV) Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (536kB)
	Text (BAB V) Bab V.pdf Restricted to Registered users only Download (205kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (219kB)
	Text (LAMPIRAN) Lampiran (18).pdf Restricted to Repository staff only Download (481kB)

Abstract

Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator penting bagi kemajuan suatu negara, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perkembangan pasar modal syariah dan kondisi makroekonomi. Pencapaian pertumbuhan ekonomi yang optimal tidak terlepas dari peran sektor keuangan, termasuk pasar modal syariah, serta pengaruh kondisi makroekonomi seperti inflasi. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, permasalahan utama dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh saham syariah, sukuk, dan inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh jangka pendek dan jangka panjang saham syariah, sukuk, dan inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia periode 2019–2024. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data sekunder deret waktu (time series), diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI), Bank Indonesia (BI), dan Badan Pusat Statistik (BPS). Analisis dilakukan menggunakan model Autoregressive Distributed Lag (ARDL) untuk menguji hubungan jangka pendek dan jangka panjang antarvariabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam jangka panjang, saham syariah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan kontribusi sebesar 0,08% untuk setiap kenaikan 1% saham syariah. Sukuk memberikan dampak yang jauh lebih besar, dimana setiap kenaikan 1% sukuk mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 222,25%. Sementara itu, inflasi juga berpengaruh positif dan signifikan dengan kontribusi sebesar 13723,05%, yang menunjukkan bahwa inflasi dalam batas tertentu (mild inflation) masih mampu mendorong aktivitas ekonomi nasional. Dalam jangka pendek, saham syariah tetap berpengaruh positif dan signifikan dengan kontribusi sebesar 0,097%, sedangkan sukuk memberikan dampak positif sebesar 189,19%. Namun, sukuk pada periode sebelumnya (lag-1) justru memberikan pengaruh negatif sebesar -117,49%, menandakan adanya jeda waktu penyaluran manfaat instrumen tersebut terhadap sektor riil. Inflasi dalam jangka pendek tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Nilai Error Correction Term (ECT) sebesar -2,35 menunjukkan bahwa ketidakseimbangan jangka pendek dapat terkoreksi menuju keseimbangan jangka panjang sebesar 234,97% setiap periode. Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa saham syariah, sukuk, dan inflasi memiliki kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sukuk terbukti menjadi instrumen paling dominan, sementara pengendalian inflasi tetap krusial untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Actions (login required)

View Item