Rahayu, Vira (2011) Metode tabligh etnis Tionghoa pada jamaâah Masjid Lautze 2. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (67kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (139kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (170kB) | Preview |
|
Text (BAB I - BAB IV)
4_bab1sd4.pdf Restricted to Registered users only Download (607kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
5_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (118kB) |
Abstract
Tabligh memerlukan metode yang tepat, agar tujuan dapat tercapai dengan baik, terutama tabligh terhadap jama’ah yang berbeda etnis, suku bangsa dan budaya. Tabligh etnis Tionghoa pada jama’ah yang berbeda etnis, budaya, suku bangsa selalu dihadapkan pada kendala perbedaan, seperti jama’ah yang berbeda etnis, yang mana mereka harus diberi pemahaman bahwa dalam Islam tidak ada perbedaan, bahkan Allah berfirman dalam Qur’an surat Al-Hujuroh ayat 13. Untuk membatasi dalam penelitian ini penulis membuat tiga rumusan masalah dan sekaligus menjadi tujuan dari penelitian yang dilakukan ketiga rumusan masalah itu, pertama : Bagaimana proses pelaksanaan tabligh yang dilakukan oleh ulama Tionghoa pada jama’ah Masjid Lautze 2 Bandung. Kedua, Metode tabligh apa yang di gunakan etnis Tionghoa dalam menyampaikan ajaran islam pada jama’ah Masjid Lautze 2. Ketiga, Bagaimana strategi tabligh yang efektif dapat tersampaikan oleh etnis Tionghoa pada jama’ah Masjid Lautze 2. Teori yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian ini adalah teori adalah teori Wardi Bachtiar. Menurutnya metode tabligh tabligh dapat dibagi kedalam tiga cara, diantaranya : melalui lisan, tulisan, dan bil-hal. Yang pertama, dengan lisan, diantaranya berupa ceramah, seminar, symposium, diskusi, khutbah, saresehan, brainstorming dan lain-lain. Kedua, dengan tulisan, yaitu berupa buku, majalah, surat kabar, spanduk, pamphlet, lukisan-lukisan dan lain-lain. Yang ketiga, Bil-hal, biasanya berupa peri laku yang sopan sesuai dengan ajaran Islam, memelihara lingkungan, mencarai nafkah dengan tekun, ulet, sabar, semangat, kerja keras, menolong sesama manusia. Untuk mendapat jawaban permasalahan dan tujuan dalam penelitian ini, maka langkah-langkah yang ditempuh adalh menetukan populasi untuk sampel, menyusun alat-alat penelitian, melaksanakan untuk memperoleh datayang diperlukan kemudian data dianalisa dan disusun. Pada hasil penelitian, ternyata ulama etnis Tionghoa dalam melaksanakan tabligh melalui dua hal, yaitu dengan lisan dan tulisan. Untuk tabligh melalui lisan menggunakan metode lisan adalah ceramah, dikusi, dan halaqoh. Sedangkan metode tulisan adalah membuat akun jejaring sosial yang dapat mudah di akses oleh semua kalangan, kemudian mebuat situs web yang selalu diperbaharui informasinya, baik tentang pengetahuan agama Islam atau kegiatan-kegiatan yang berlangsung di masjid Lautze 2 Bandung. Sedangkan strategi yang diaplikasikan oleh ulama dan DKM Lautze 2 adalah bahwa ketika ulama dari etnis Tionghoa mengadakan tabligh mimbar mereka tetap menyamtumkan nama dari etnis Tionghoa nya pada papan info atau situs web tempat mereka membuplikasikan informasi. Sehingga masyarakat yang mengetahui informasi tersebut menjadi tertarik karena dengan nama yang unik serta fisik oriental dari ulama tersebut yang dapat menarik perhatian masyarakat yang menjadi jama’ah tabligh mimbar di masjid Lautze 2.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | masjid; tabligh; |
Subjects: | Educational Institutions, Schools and Their Activities |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam |
Depositing User: | Users 30 not found. |
Date Deposited: | 26 Apr 2016 03:47 |
Last Modified: | 06 Feb 2019 02:20 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/1282 |
Actions (login required)
View Item |