Penilaian kualitas suara serta pengamatan bentuk anatomi syrinx dua spesies burung bernyanyi, murai batu (copsychus malabaricus) dan cendet (lanius christatus)

Nurhayati, Ai (2011) Penilaian kualitas suara serta pengamatan bentuk anatomi syrinx dua spesies burung bernyanyi, murai batu (copsychus malabaricus) dan cendet (lanius christatus). Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (5kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (77kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (66kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (357kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (374kB)
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (398kB)
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (401kB)
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (51kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (101kB)

Abstract

Karakteristik dan kualitas nyanyian pada setiap spesies burung bernyanyi memiliki perbedaan. Salah satu perbedaan tersebut adalah perbedaan kemampuan dalam pengontrolan organ vokal utama atau syrinx pada setiap individu burung bernyanyi. Dengan demikian melalui penelitian ini, penilaian kualitas suara dan pengamatan bentuk anatomi syrinx dua spesies burung bernyanyi (Oscines), Burung Murai Batu (Copsychus malabaricus) dan Burung Cendet (Lanius christatus), telah dilakukan selama bulan Juli-Nopember 2010 dibeberapa rumah penggemar burung bernyanyi. Pada tahap penilaian kualitas nyanyian, individu burung yang digunakan sebanyak enam ekor, yang terdiri dari tiga ekor Burung Murai Batu jantan dewasa (individu murai batu A, B, dan C, dengan kisaran umur 24-48 bulan) dan Burung Cendet jantan dewasa (individu cendet A, B, dan C, dengan kisaran umur 28-36 bulan). Pencuplikan suara dilakukan pada pagi hari dalam rentang waktu pukul 08.00-12.00 WIB saat cuaca cerah pada setiap individu burung. Melalui alat perekam suara yaitu MP4 telah dilakukan perekaman suara yang diletakkan didekat sangkar burung. Sehingga diperoleh + 50 cuplikan nyanyian dari setiap individu burung. Parameter suara nyanyian yang diukur meliputi: (1) durasi suara atau nyanyian (song duration), (2) song repertoire, (3) syllable repertoire (4) jumlah tipe silabel (syllable) dalam satu nyanyian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pencuplikan suara serta dianalisis dalam bentuk sonagram dan oscillogram melalui program Avisoft-Sonagraph Pro (Specht, 1996 dalam Julita, 2006). Setelah analisis suara selesai, maka dilakukan pengamatan bentuk anatomi syrinx terhadap satu ekor Burung Murai Batu jantan dan satu ekor Burung Cendet jantan. Hasil analisis uji statistik diketahui bahwa Burung Murai Batu A dan Burung Cendet A merupakan individu burung yang berkualitas paling baik diantara kedua burung lainnya dalam satu spesies. Selain itu, berdasarkan hasil pengamatan bentuk anatomi syrinx dapat disimpulkan bahwa bentuk anatomi syrinx pada Burung Murai Batu dan Burung Cendet termasuk kedalam tipe otot syrinx trakeobronkiol yaitu tipe otot syrinx yang khas dari burung bernyanyi.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Murai Batu (copsychus malabaricus); anatomi syrinx; suara;
Subjects: Biology
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Biologi
Depositing User: Users 30 not found.
Date Deposited: 27 Apr 2016 01:21
Last Modified: 19 Nov 2018 03:33
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/1291

Actions (login required)

View Item View Item