Nurohmah, Ulfah (2018) Sejarah dan pelestarian Seni Badud sebagai upaya meningkatkan kesadaran budaya Desa Margacinta Kabupaten Pangandaran Tahun 2013-2017. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_COVER SKRIPSI ULFAH NUROHMAH.pdf Download (15kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_ABSTRAK ULFAH NUROHMAH.pdf Download (345kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_DAFTAR ISI ULFAH NUROHMAH.pdf Download (460kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
bab 1.pdf Download (420kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (859kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (845kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (204kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
5_DAFTAR SUMBER ULFAH NUROHMAH.pdf Restricted to Registered users only Download (297kB) | Request a copy |
Abstract
Kesenian Badud adalah kesenian leluhur yang sudah ada sejak tahun 1868 berada di Desa Margacinta Dusun Margajaya, kesenian ini lahir karena kebutuhan masyarakat kala itu untuk mengusir binatang buas dikala musim panen dan setelah musim panen kesenian ini dimainkan juga ketika membawa hasil panen dari ladang ke tempat penyimpanan padi. Tujuannya untuk mengusir rasa bosan dan masyarakat tidak merasa sepi karena dengan bersuara menandakan adanya kehidupan manusia, namun saat ini kesenian ini mulai ditinggalkan oleh masyarakat, maka dari perlu adanya pelestarian. Berdasarkan pernyataan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah seni badud dan upaya pelestarian seni badud untuk meningkatkan kesadaran budaya Desa Margacinta. Kemudian metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode sejarah yang dalam penelitiannya dilakukan melalui tahapan heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Dari hasil penelitian dikemukakan bahwa Seni Badud lahir pada tahun 1868 atas dasar keinginan masyarakat saat itu yang merasa bosan dan takut pada binatang buas ketika musim panen dan berada diladang maka dibuat alat yang disebut dog-dog yang terbuat dari bambu yang sekarang disebut dengan kesenian badud. Pelestarian Seni Badud tahun 2013 mengalami kepunahan dan diakhir tahun 2014 baru mulai dikembangkan lagi kesenian badud dengan didirikannya padepokan seni badud sebagai bentuk upaya pelestarian seni badud dan pemerintah dan pihak Desa Margacinta pun mulai memperhatikan kesenian buhun ini dengan menjadikan seni badud sebagai kegiatan ektrakulikuler di sekolah yang berada di Desa Margacinta agar kesenian ini tetap lestari. Kata kunci : Seni Badud, Masyarakat, Pelestarian
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Seni kesenian |
Subjects: | Arts |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam |
Depositing User: | Ulfah Ulfah Nurohmah |
Date Deposited: | 13 Sep 2018 06:50 |
Last Modified: | 13 Sep 2018 06:50 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/13587 |
Actions (login required)
View Item |