Ilyasa, Naurid (2018) Pelurusan sejarah Purwakarta periode Karawang Pada 1830 - 1832 M: dari pemindahan pusat pemerintahan hingga terjadinyan pemberontakan Rancadarah. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (193kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (177kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_ daftarisi.pdf Download (107kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (299kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (209kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (309kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (152kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (171kB) | Request a copy |
Abstract
Terdapat dua peristiwa bersejarah di Purwakarta periode Karawang pada 1830-1832 M. Kedua peristiwa yang dimaksud yaitu peristiwa terjadinya pemindahan pusat pemerintahan hingga pemberontakan buruh tani teh asal Cina Makau di Rancadarah Karawang. Pada masa terjadinya dua peristiwa penting tersebut, Karawang sedang di pimpin oleh bupatinya yang ke-X Soeria Winatta yang berpangkat Tumenggung dan berjulukan Dalem Shalawat. Namun alur kronologi dari dua peristiwa itu, banyak para ahli dan tokoh setempat berbeda pendapat. Berdasarkan uraian di atas, terdapat rumusan masalah sebagai berikut: Pertama, bagaimana kronologi terjadinya pemindahan ibukota Karawang ke Sindangkasih (Purwakarta) dan pemberontakan Rancadarah oleh Cina Makau? Kedua, Apa yang melatarbelakangi terjadinya dua poeristiwa tesebut?. Ketiga, Perspektif para ahli dan tokoh mana saja kah yang argumentasinya mendekati kebenaran akan kedua peristiwa tersebut?. Penelitian ini bertujuan untuk meluruskan dua peristiwa bersejarah di Purwakarta periode Karawang pada tahun 1830-1832 M, berdasarkan kronologi dan tahun. Adapun metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah yang memiliki empat tahapan yaitu, heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Berdasarkan penelitian disimpulkan bahwa: Pertama, peristiwa pemindahan ibukota Karawang ke Sindangkasih memiliki dua perbedaan tahun dari catatan naskah pribumi dan pemerintah kolonial Belanda. Catatan pribumi menuliskan tahun 1830 M, untuk pemindahan ibukota. Sedangkan kolonial Belanda dalam Besluit menyatakan 1831 M. Kedua, terjadinya pemberontakan Racadarah pada 1832 M oleh Cina Makau, kedua jenis naskah memiliki persamaan dalam penanggalannya. Hanya saja terdapat sudut pandang yang berbeda dalam menyajikan latar belakang terjadinya pemberontakan tersebut. Naskah pribumi, menarasikan pemberontakan Rancadarah secara jelas. Sedangkan naskah kolonial Belanda hanya menjelaskan garis besarnya saja, serta banyak menyalahkan terhadap para Cina- cina yang memberontak. Ketiga, akibat pemberontakan tersebut, Bupati Karawang Soeria Winatta mengendalikan pemerintahan Karawang di Loji Kembangkuning Jatiluhur sampai tahun 1836 M dan kebali lagi ke Sindangkasih setelah pemberontakan benar- benar reda.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | karya ilmiah; sejarah Purwakarta |
Subjects: | History of Ancient World to 499 |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam |
Depositing User: | Naurid Muhammad Rifa'i Ilyasa Naurid |
Date Deposited: | 18 Sep 2018 06:26 |
Last Modified: | 18 Sep 2018 06:26 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/13794 |
Actions (login required)
View Item |