Estimasi Populasi Babi Hutan (Sus scrofa Linnaeus, 1758) Berdasarkan Keberadaan Sarang untuk Melahirkan

Windasari, Siti Nursifa (2018) Estimasi Populasi Babi Hutan (Sus scrofa Linnaeus, 1758) Berdasarkan Keberadaan Sarang untuk Melahirkan. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (97kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 3_abstrak.pdf Download (24kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 2_daftarisi.pdf Download (125kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 5_bab1.pdf Download (317kB) | Preview
	Text (BAB II) 6_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (358kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 7_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (62kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 8_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (966kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 9_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (22kB) | Request a copy
Preview	Text (DAFTAR PUSTAKA) 10_daftarpustaka.pdf Download (172kB) | Preview

Abstract

Populasi babi hutan (Sus scrofa Linnaeus 1758) di Indonesia dewasa ini diperkirakan meningkat. International Union for Conservation of Nature (IUCN) menetapkan spesies babi hutan ini ke dalam status Least Concern yaitu status dimana suatu hewan memiliki kemungkinan rendah untuk punah. Meningkatnya populasi babi hutan dapat menimbulkan masalah, diantaranya dapat menjadi hama untuk perkebunan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui estimasi populasi babi hutan di Gunung Tikukur dengan menentukan jumlah sarang babi hutan untuk melahirkan serta distribusinya, melihat ada banyak terdapat perkebunan warga di sekitar kaki Gunung Tikukur. Pengamatan dilakukan berdasarkan inventarisasi sarang babi hutan untuk melahirkan dengan menggunakan metode eksplorasi pada luasan wilayah 1088,85 ha yang diperkirakan terdapat sarang babi hutan untuk melahirkan. Data dianalisis dengan rumus densitas (kepadatan) dimana sarang yang ditemukan dibagi pada tiap luasan wilayah. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tujuh sarang babi hutan untuk melahirkan dengan perkiraan pada sarang terdapat 2-10 anakan babi dengan satu babi jantan dewasa dan satu betina dewasa, sehingga estimasi populasi adalah 28-84 ekor babi hutan di luasan 1088,85 atau 0,026-0,077 ekor per satu ha, pada rentang waktu bulan Januari hingga Maret 2018. Persebaran sarang babi hutan untuk melahirkan berada pada ketinggian 1525-1560 mdpl yang termasuk pada wilayah hutan dataran tinggi dan hutan dataran rendah (kaki gunung) yang berlereng. The wild boar population (Sus scrofa Linnaeus 1758) in Indonesia is now estimated to increase. The International Union for Conservation of Nature (IUCN) established this species of wild boar into a status of Least Concern, a status in which an animal has a low probability of extinction. The increasing wild boar populations can cause problems, including pests for plantations. The purpose of this study is to determine the estimation of wild boar population in Gunung Tikukur by determining the number of wild boar's farrowing nest and its distribution, to see there are many plantation residents around the foot of Mount Tikukur. Observations were made based on an inventory farrowing nest of wild boar by using the incidental method on an area of ​​1088.85 ha estimated to contain a farrowing nest of wild boar. The data were analyzed by the density formula in which the found hive was divided into each area. The results showed that there were seven farrowing nest of wild boar to estimate that there were 2-10 piglets with one boar and one sow, so the population estimate was 28-84 wild boars in an area of ​​1088.85 hectare or 0.026-0.077 individual per hectare, in the period of January to March 2018. The distribution farrowing nest of wild boar is at an altitude of 1525-1560 mdpl which is included in highland forest areas and lowland forests (mountain foothills) that are sloping.

Actions (login required)

View Item