Kerusuhan Massa Di Makam Mbah Priuk Dan Dampaknya Terhadap Masyarakat Kecamatan Koja Jakarta Utara Tahun 1999-2013

Firman, Aa (2018) Kerusuhan Massa Di Makam Mbah Priuk Dan Dampaknya Terhadap Masyarakat Kecamatan Koja Jakarta Utara Tahun 1999-2013. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (15kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (433kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (445kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (567kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (655kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (751kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (445kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR SUMBER)
8_daftarsumber.pdf
Restricted to Registered users only

Download (503kB) | Request a copy

Abstract

Kerusuhan massa yang terjadi di Tanjung Priuk mengakibatkan konflik antara PT Pelindo II dengan pihak ahli waris makam Mbah Priuk. Peristiwa ini terjadi karena adanya perebutan sengketa lahan yang membuat makam Mbah Priuk akan dibongkar untuk yang ketiga kalinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertama riwayat hidup Habib Hasan bin Muhammad Al-Haddad (Mbah Priuk), kedua penyebab kerusuhan massa di makam Mbah Priuk Kecamatan Koja Jakarta Utara, dan ketiga dampak yang terjadi pasca kerusuhan massa di makam Mbah Priuk. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian sejarah. Dengan langkah-langkah penelitian sebagai berikut: heuristik (tahapan pengumpulan data), kritik (ekstern dan intern). Interpretasi (tahapan menafsirkan data-data sejarah) dan historiografi (penulisan sejarah). Adapun hasil penelitian ini mengungkap bahwa Al Imam Al Arif Billah Al Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad atau sering dikenal dengan Syech Sayyid Mbah Priuk, Beliau lahir di Ulu Palembang (Sumatera Selatan) tahun 1727 M. Al Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad lahir dari keluarga Ulama besar di Palembang. Beliau adalah penyebar syiar Islam yang tidak pernah membedakan materi, ras maupun agama. Beliau selalu memberikan pelajaran tentang wali-wali Allah. pada saat hendak mensyiarkan Islam diperjalanan perahu Beliau tiba-tiba dihantam badai dan ombak silih berganti yang disertai hujan yang sangat deras, sehingga perahu mengalami kecelakaan. Dan jenazah nya di temukan di pantai semenanjung kemudian di makamkan di sana. Awal terjadinya kerusuhan massa di makam Mbah Priuk Kecamatan Koja Jakarta Utara terjadi karena ada beberapa peristiwa, yakni: adanya pembongkaran pada masa pemerintahan Belanda, pembongkaran pada masa pemerintahan Orde Baru, Perebutan sengketa lahan antara PT Pelindo II dengan pihak ahli waris makam Mbah Priuk. Pada peristiwa ini mengakibatkan dua kali pembongkaran makam “Mbah Priuk”, sedangkan pada peristiwa PT Pelindo II mengakibatkan pertumpahan darah dengan alasan makam Mbah Priuk akan dipindahkan untuk yang ketiga kalinya. Dampak yang terjadi pasca kerusuhan 14 April 2010 diantaranya berdampak pada seluruh elemen masyarakat di lingkungan makam Mbah Priuk seperti adanya dampak sosial, ekonomi dengan adanya kerugian materil, dampak dalam bidang keagamaan dan kebijakan pemerintah yang berimbas dari dampak politik.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Makam;Kerusuhan;Priuk
Subjects: Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Kota dan Tempat Suci dalam Agama Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam
Depositing User: Aa Firman
Date Deposited: 05 Oct 2018 08:34
Last Modified: 05 Oct 2018 08:34
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/14564

Actions (login required)

View Item View Item