Ilmiakhanza, Awallina (2018) Konstruksi makna majas eufemisme dalam penulisan berita media arus utama:Studi kasus pada wartawan Harian Umum Republika Jawa Barat dalam menggunakan majas eufemisme. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (91kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (198kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (148kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (488kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (426kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (677kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (305kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (233kB) | Request a copy |
Abstract
Media memiliki karakter tersendiri dalam menyampaikan informasi. Hal ini tampak dari perbedaan penggunaan kata yang seringkali digunakan oleh wartawan. Kemunculan majas eufemisme, sempat membuat dilematis wartawan karena dianggap mengaburkan makna sebenarnya. Seiring perkembangan, wartawan memahami dalam menulis berita tidak seharusnya memunculkan penggunaan kata yang kontroversial, sehingga eufemisme muncul untuk meminimalisir hal tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman serta pemaknaan wartawan Harian Umum Republika Jawa Barat dalam menggunakan majas eufemisme. Pemahaman wartawan yang berbeda, memunculkan faktor sebagai latar belakang penggunaan. Dalam memahami eufemisme, wartawan menggunakan subjektivitas dan kebiasaan untuk memutuskan menggunakan atau tidak menggunakan majas eufemisme. Landasan penelitian ini, bersumber dari Teori Konstuksi Sosial Atas Realitas Peter L Berger dan Thomas Luckmann. Teori ini mengacu pada wartawan memaknai majas eufemisme dengan berbeda, sebagai kenyataan subjektif dan objektif. Disetiap pemahaman mencakup kedua aspek teori tersebut, yang didapat dari pengakuan yang dipahami dari segi dialektis yang berlangsung secara terus-menerus melalui tahapan eksternalisasi, obyektivasi dan internalisasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif melalui teknik wawancara. Studi ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana wartawan Harian Umum Republika Jawa Barat menggunakan majas eufemisme dalam kesehariannya menulis berita. Karena tidak adanya kebijakan khusus untuk wartawan dalam menggunakan majas eufemisme. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu pada pemahaman wartawan didapat dari proses membaca dan berdiskusi, sehingga diperoleh pengetahuan wartawan mengenai fungsi eufemisme pada berita. Wartawan memaknai eufemisme sebagai sebuah cerminan karakter media, namun untuk memperolehnya wartawan tidak perlu menutupi fakta sebenarnya seolah memihak pada hal tertentu. Pada kasus „penggusuran‟ atau „relokasi‟ Ahok, wartawan memandang penggunaan kata tersebut sesuai dengan keputusan dan karakter media. Sehingga yang menilai media sengaja menganggap hal negatif seolah tepat bagaimana sudut pandang masyarakat yang membacanya
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Wartawan, Teori Konstruksi Sosial Atas Realitas, Majas Eufemisme |
Subjects: | Journalism and Newspapers in Indonesia Linguistics |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Program Studi Jurnalistik |
Depositing User: | Awallina Ilmiakhanza |
Date Deposited: | 04 Oct 2018 03:13 |
Last Modified: | 04 Oct 2018 03:13 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/14874 |
Actions (login required)
View Item |