Pesan-pesan tabligh dalam humor Abu Ali al-Hasan bin Hani al-Hakami (Abu Nawas): Analisis terhadap pesan-pesan tabligh dalam humor Abu Ali al-Hasan bin Hani al-Hakami (Abu Nawas) pada buku Abu Nawas dan Abu Wardah karya Ashad Kusuma Djaya

Muttaqin, Asep Zaenal (2013) Pesan-pesan tabligh dalam humor Abu Ali al-Hasan bin Hani al-Hakami (Abu Nawas): Analisis terhadap pesan-pesan tabligh dalam humor Abu Ali al-Hasan bin Hani al-Hakami (Abu Nawas) pada buku Abu Nawas dan Abu Wardah karya Ashad Kusuma Djaya. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (81kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (105kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (86kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) BAB I.pdf Download (179kB) | Preview
	Text (BAB II) BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (275kB)
	Text (BAB III) BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (243kB)
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (88kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 5_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (113kB)

Abstract

Pesan tabligh merupakan salah satu unsur penting dalam tabligh. Dalam hal ini sang mubaligh dituntut untuk memiliki semacam kecerdasan humor bukan sebatas sense of humor. Berbekal kecerdasan humor, sang mubaligh akan menjadi sosialisator yang diterima pasar dan berhasil memasarkan pesan tablighnya secara proposional dan optimal, efisien dan efektif, mengarahkan dan tidak menyesatkan sasaran tabligh pada suasana dakwah yang kamuplatif. Dalam hal ini, Abu Nawas merupakan seorang mubaligh sekaligus tokoh humor yang terkenal dan legendaris hingga kini karena kisah-kisahnya sangat lucu, cerdik, dan menyajikan banyak cara untuk menjawab semua persoalan. Lebih jauh lagi, dalam setiap anekdotnya terkandung nilai-nilai Islam baik secara eksplisit maupun inplisit, serta mengandung makna artifisial yang mudah diserap semua orang. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui materi pesan tabligh dalam humor Abu Nawas, sistematika pesan tabligh yang terkandung di dalamnya, serta kategorisasi pesan tabligh dalam humor Abu Nawas tersebut. Kerangka yang digunakan dalam penelitian ini menekankan pada aspek pesan tabligh sebagai metode atau teori yang di pakai sehingga hasil yang dicapai bisa didapat dengan maksimal. Penyampaian pesan dalam kegiatan tabligh merujuk pada teori Laswell tentang unsur-unsur tabligh yang baik, yakni proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media sehingga menimbulkan efek tertentu. Unsur tabligh yang baik tersebut terdiri atas komunikator (mubaligh), pesan (mawdhu atau isi humor), media (penulisan), komunikan (mubalagh), dan efek (pengaruh langsung atau tak langsung). Metode yang dipakai adalah metode analisis isi untuk melukiskan isi komunikasi secara objektif dan sistematis dalam humor Abu Nawas. Penelitian ini merupakan analisis isi, dan jenis data dalam penelitian ini ialah data kualitatif dalam bentuk data-data kepustakaan. Sumber data utama yang digunakan bersumber dari buku: Abu Nawas dan Abu Wardah karya Ashad Kusuma Djaya, menggunakan teknik studi dokumentasi untuk mengumpulkan data, dengan cara menghimpun, memilih dan mengumpulkan dokumen yang sesuai dengan penelitian serta menafsirkan dengan fenomena yang terjadi. Hasil penelitian menunjukan bahwa materi-materi yang disampaikan berkisar seputar duniawi dan ukhrawi. Materi humor Abu Nawas memiliki sistematika pesan tersusun secara tertib dan terorganisir mencakup adanya pengantar, pernyataan, dan argumen. Akan tetapi dalam sistematika pesan humor Abu Nawas tersebut tidak terdapat kesimpulan. Adapun kategorisasi subtansi materi humor terbagi dalam terbagi dalam tiga aspek, yaitu; Aqidah, syariah, dan akhlak, sedangkan kategori bentuk, terbagi menjadi bentuk edukatif, bentuk persuasif, dan bentuk informatif.

Actions (login required)

View Item