Kinerja keuangan dalam pengelolaan belanja langsung pada BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah) Kota Bandung Tahun Anggaran 2012-2016

Novianti, Risma (2018) Kinerja keuangan dalam pengelolaan belanja langsung pada BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah) Kota Bandung Tahun Anggaran 2012-2016. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (767kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (817kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (880kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (909kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (808kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (801kB) | Request a copy

Abstract

INDONESIA: Dalam pengelolaan belanja, khususnya dalam belanja langsung, BPKAD Kota Bandung mengalokasikan anggaran belanja yang cukup besar, sedangkan realisasinya tidak mencapai target 100%. Dari tahun 2012-2016 anggaran dan realisasi belanja langsung di BPKAD mengalami fluktuasi. Dengan adanya penyerapan anggaran yang cukup rendah sehingga perlu diketahui penyebabnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja keuangan dalam pengelolaan belanja langsung di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Bandung tahun anggaran 2012-2016. Sedangkan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data keuangan BPKAD Kota Bandung tahun anggaran 2012-2016. Adapun teknik pengumpulan data adalah dokumentasi serta wawancara. Metode yang digunakan adalah Metode Campuran (Mix Methods). Pada metode kuantitatif menggunakan perhitungan khusus analisis rasio khusus belanja dalam mengukur kinerja keuangan yang terdiri dari dimensi analisis selisih varians belanja, pertumbuhan belanja, keserasian belanja, dan efisiensi belanja, sedangkan pada metode kualitatif peneliti melakukan wawancara yang di mana setelah itu di analisis per dimensi belanja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) berdasarkan analisis selisih varians belanja langsung memiliki selisih negatif yang cukup besar, yang terbesar yakni terjadi pada tahun 2015 selisih varians sebesar 223.324.333.694 dengan prosentase sebesar 37,19 % .(2) berdasarkan analisis pertumbuhan belanja langsung, pertumbuhan belanja mengalami fluktuatif, belanja biasanya memang cenderung naik dan kenaikan terbesar terjadi pada tahun 2012 ke 2013 dengan nilai selisih - 139.740.421.239. Penyebabnya adalah dari segi pertumbuhan pendapatan yang dari tahun ke tahun fluktuatif juga, selain itu adanya hasil dari MusRenBang (Musyawarah Rencana Pembangunan), yang jelas anggaran diprioritaskan pada kebutuhan saat itu. (3) berdasarkan analisis keserasian belanja langsung hasilnya cukup stabil akan tetapi terjadi penurunan terbesar pada tahun 2016 sebesar 73,88% yakni 288.661.563.507,00 dari total belanja dan anggaran lebih besar dialokasikan pada belanja modal dibandingkan belanja pegawai dan belanja barang dan jasa. (4) berdasarkan analisis efisiensi belanja langsung sudah cukup efisien, tingkat efisiensi belanja tertinggi terjadi pada tahun 2015 dengan persentase sebesar 37,19%. Sebenarnya efisiensi itu masih ada korelasi dengan penyerapan anggaran, yang dimana jika membandingkan anggaran dengan realisasi masih ada efisiensi akan tetapi kalau dibahas per kasus itu bukan efisiensi melainkan tidak tercapai target, seperti dalam hal program kegiatan pengadaan tanah itu sangat kecil sekali realisasinya dibandingkan program-program lain. ENGLISH: In managing spending, especially in direct expenditure, BPKAD of Bandung City allocates a large budget, while the realization does not reach the 100% target. From 2012-2016 the budget and direct expenditure realization at BPKAD fluctuated. With the absorption of a budget that is quite low so that it is necessary to know the cause. This study aims to analyze the financial performance in the management of direct spending in the Regional Financial Management and Assets (BPKAD) Bandung City fiscal year 2012-2016. While data used in this research is financial data BPKAD Bandung year 2012-2016 budget year. The data collection techniques are documentation and interview. The method used is Mix Methods (Mix Methods). The quantitative method uses a special calculation of the ratio of special analysis shopping in measuring financial performance consisting of the dimension of the analysis of the difference between expenditure variance, shopping growth, shopping keserasian, and expenditure efficiency, while the qualitative method of researchers conducted interviews where after that in the analysis on each dimension shopping. The result of the research shows that: (1) based on the analysis of the difference of direct expenditure variance has a big negative difference, the biggest is in 2015 the variance difference is 223.324.333.694 with percentage of 37,19%. (2) based on growth analysis of direct expenditure , shopping growth fluctuates, shopping usually tends to rise and the biggest increase occurs in 2012 to 2013 with the difference value - 139,740,421,239. The reason is in terms of income growth from year to year fluctuate as well, in addition to the results of MusRenBang (Deliberation Plan Development), the clear budget prioritized on the needs of the time. (3) based on direct harmony analysis, the result is stable but the biggest decrease in 2016 is 73,88% ie 288,661,563,507,00 of total expenditure and bigger budget is allocated to capital expenditure compared to personnel expenditure and goods and service expenditure. (4) based on efficiency analysis of direct expenditure is efficient enough, highest level of expenditure efficiency occurs in 2015 with percentage equal to 37,19%. The efficiency is still correlated with the absorption of the budget, which is where compared to the budget with the realization there is efficiency but if discussed per case it is not efficiency but not achieved targets, as in the case of land procurement activities program is very little realization than the programs other.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Kinerja Belanja Langsung; Selisih Varians Belanja; Pertumbuhan Belanja; Keserasian Belanja; Efisiensi Belanja
Subjects: Public Finance > Public Finance in Specific Level Areas
Public Finance > Fiscal Policy, Public Borrowing, Debt, Expenditure
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Administrasi Publik
Depositing User: Risma Novianti
Date Deposited: 28 Feb 2019 03:11
Last Modified: 28 Feb 2019 03:11
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/15516

Actions (login required)

View Item View Item