Prediksi seratus tahun kedepan kalendar Hijriah dengan acuan siklus metonik

Nurlaela, Siti (2012) Prediksi seratus tahun kedepan kalendar Hijriah dengan acuan siklus metonik. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (150kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (144kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (141kB) | Preview
[img] Text (BAB I - BAB IV)
4_bab1sd4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
5_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (142kB)

Abstract

Hilal adalah fisik sabit Bulan Muda pertama yang dapat dilihat oleh mata telanjang setelah konjungsi pada arah dekat Matahari terbenam, sedangkan siklus Metonik adalah siklus 235 lunasi Bulan yang setara dengan 19 tahun Masehi. Didefinisikan lunasi Islam (ILn = Islamic Lunation Number) sebagai kelipatan lunasi Bulan yang bertambah setiap bulan dimulai dengan ILn 01 untuk Muharram 01 Hijriah, ILn 02 untuk Safar 01 Hijriah, dst., sedangkan nomor varian Metonik lunasi Islam (ILVn = Islamic Lunar Variant Number) adalah variasi lunasi Bulan bernomor 1 - 235 sesuai dengan siklus Metonik (ILVn = 1 jika ILn = 1, 236, 471,... ; ILVn = 2 jika ILn=2, 237, 472,... ; dst). Hilal Metonik merupakan kumpulan hilal dengan ILVn yang sama, atau dengan kata lain hilal Metonik adalah hilal yang lahir pada tanggal Masehi yang sama atau hampir sama dan berjarak dengan kelipatan 19 tahun. Dipandang dari sisi pengamatan, hilal Metonik akan berada dalam pola musim dengan pola kecerlangan senja yang hampir sama karena kedudukan Matahari di langit yang relatif sama untuk setiap tanggal Masehi yang sama. Dalam skripsi ini dilakukan anailis seratus tahun ke depan dengan menggunakan siklus Metonik. Data yang didapatkan berasal dari output data melalui software Accutare Times 5.1.13 karya Mohammad Odeh. Analisis yang dilakukan hanya mengambil data dengan nomor varian 34 dan 38. Karakteristik visibilitas hilal yang dihasilkan hampir sama. Hal tersebut terlihat dari parameter-parameter hilal Metonik yang hampir sama. Adapun Parameter-parameter hilal Metonik, antara lain, perbedaan posisi Bulan dan Matahari pada saat Matahari terbenam yang terdekat setelah konjungsi/ijtimak berlangsung dalam koordinat ekuatorial, horizontal, dan ekliptik. Selain itu juga, umur hilal, beda waktu terbenam Bulan dan Matahari, fraksi iluminasi, dan jarak sudut Bulan dan Matahari.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Visibilitas; Metonik; Hilal;
Subjects: Physics
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Fisika
Depositing User: Users 30 not found.
Date Deposited: 20 May 2016 02:58
Last Modified: 20 Mar 2019 08:18
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/1616

Actions (login required)

View Item View Item