Trisnawati, Cucu Ani (2018) Kewajiban suami yang berstatus narapidana terhadap nafkah keluarga: studi kasus di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Banceuy. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_Cover.pdf Download (20kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (367kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (199kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (931kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (953kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (204kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (413kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi oleh pelaksanaan kewajiban seorang suami yang berstatus narapidana dalam melaksanakan kewajibannya memberi nafkah untuk keluarga, karena keterbatasannya yang berstatus narapidana yang hilang kemerdekaannya, sehingga berakibat kepada ketidakmampuannya dalam melaksanakan hak dan kewajiban sebagai seorang suami untuk menafkahi keluarganya. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pelaksanaan pemberian nafkah bagi suami terpidana terhadap keluarganya, serta mengetahui dampak nafkah yang tidak terpenuhi terhadap keutuhan keluarga narapidana di lembaga pemasyarakatan kelas II A Banceuy Bandung, Penelitian ini bertolak dari UU Nomor 12 pasal 14 Tahun 1995 tentang pemasyarakatan, Undang undnag Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, Kompilasi Hukum Islam dan Qur’an surat At-Thalaq ayat 7, yang telah mengatur tentang hak dan kewajiaban suami istri. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif, jenis penelitian menggunakan deskriftif analisis, teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa suami yang berstatus narapidana di lapas banceuy terbagi dua ada yang masih bisa menafkahi dan ada yang jarang atau tidak sama sekali menafkahi, ada yang masih bisa melaksanakan kewajiban nafkahnya dengan sekemampuannya sebagimana firman Allah dalam Al- qur’an surat at-thalaq ayat 7, dan yang tidak bisa menafkahi pelaksanaan nafkahnya dengan menjalankan bisnis suami dan dibantu oleh orangtua dan anak yang sudah mapan. Berdasarkan pasal 80 KHI (Kompilasi Hukum Islam) dapat disimpulkan bahwa nafkah keluarga/istri bagi suami yang di penjara karena perbuatannya sendiri, terdapat dua alternatif: Pertama, Nafkah suami kepada istri gugur dikarenakan kehilangan kemerdekan untuk mendapatkan ufah untuk menafkahi keluarga. Kedua Tidak gugur di karenakan kewajiban menafkahi suami tetap ada, tapi dalam keadaan tidak mampu kewajibannya merupakan utang yang harus di bayar setelah dia mempunyai kemampuan untuk membayarnya.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Suami Narapidana; Nafkah Keluarga; Hukum Keluarga; |
Subjects: | Private Law > Domestic Relations, Family Law, Marriage |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Al-Ahwal Al-Syakhshiyah |
Depositing User: | Unnamed user with email cucuani87@gmail.com |
Date Deposited: | 12 Dec 2018 06:45 |
Last Modified: | 12 Dec 2018 06:45 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/16205 |
Actions (login required)
View Item |