Batas usia pernikahan ditinjau maqāṣid al-Syarī’ah: Kajian atas pertimbangan para pihak yang mengusulkan dinaikkan batas minimal usia nikah di Indonesia

Aminudin, Asep (2018) Batas usia pernikahan ditinjau maqāṣid al-Syarī’ah: Kajian atas pertimbangan para pihak yang mengusulkan dinaikkan batas minimal usia nikah di Indonesia. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1. Cover.pdf

Download (272kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2. Abstrak.pdf

Download (451kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_DAFTAR ISI.pdf

Download (456kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4. Bab I.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_BAB II Tesisku.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (BAB III)
BAB III Tesisku.pdf
Restricted to Registered users only

Download (360kB)
[img] Text (BAB IV)
6. Bab V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (375kB)
[img] Text (BAB V)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (498kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
6. Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

INDONESIA: Tujuan dari perkawinan adalah membentuk keluarga yang bahagia dan kekal (sakinah, mawaddah dan rahmah). Untuk mencapai tujuan tersebut bisa diwujudkan dengan memperhatikan beberapa aspek. Diantaranya aspek usia awal ketika akan menikah. Dalam al-Quran dan al-hadits tidak ada yang membahas secara langsung tentang usia pernikahan. Hal ini melahirkan beberapa pandangan dalam menyikapi batas minimal usia menikah. Tujuan dari penelitian ini: Pertama, untuk mengetahui pertimbangan para fuqaha dalam menentukan batas minimal usia nikah dan batas usia dewasa; Kedua, untuk mengetahui ketentuan hukum batasan minimal usia pernikahan menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan; Ketiga, Untuk mengetahui pertimbangan BKKBN dalam mendorong program Pendewasaan Usia Perkawinan; Keempat, Untuk mengetahui batasan usia pernikahan ditinjau dari perspektif maqāṣid al-syarī’ah. Secara umum metode penelitian yang digunakan adalah penelitian normatif yaitu penelitian yang diarahkan dan difokuskan terhadap penelitian bahan-bahan pustaka dan menggunakan jenis data kualitatif. Data-data tersebut adalah buku-buku yang berkaitan dengan batasan usia perkawinan dan regulasi perkawinan di Indonesia. Menggunakan teknik penelitian dengan cara; merumuskan masalah, menetapkan tujuan, menentukan data, mengumpulkan data, memilih dan memilah data, mengelompokkan data, mengolah data, mengkaji data, analisis data, dan kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian ini pertama, pertimbangan para fuqaha dalam menentukan usia nikah dan usia dewasa bisa dilihat dari ihtilam, rusydan, tanda-tanda fisik dan umur. Kedua, ketentuan hukum batasan minimal usia pernikahan dalam Undang-Undang Nomor 1Tahun 1974 tentang Perkawinan didasarkan pada, mayoritas umat Islam Indonesia menganut madzhab Syafi`i, maraknya perkawinan di bawah umur dan adanya tuntutan dari kaum wanita Indonesia yang menginginkan adanya perlindungan hukum dalam masalah usia menikah. Ketiga, Pertimbangan BKKBN melalui program Pendewasaan Usia Perkawinan menentukan usia perkawinan 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki sebab pada usia tersebut kedua pasangan sudah dianggap siap dari segi kesehatan maupun perkembangan emosional. Keempat, batasan usia pernikahan dalam perspektif maqāṣid al-syarī’ah adalah 20 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki, sebab pada usia tersebut dianggap telah mampu merealisasikan tujuan pernikahan (maqāṣid al-syarī’ah) seperti; menciptakan keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah, menjaga garis keturunan, menjaga pola hubungan keluarga, menjaga agama, dan dipandang siap dalam hal aspek ekonomi, sosial, medis, dan psikologis ENGLISH: The purpose of marriage is to form a happy and eternal family (sakinah, mawaddah and rahmah). To achieve these goals can be realized by paying attention to several aspects. Among them are aspects of early age when going to get married. In the Koran and al-hadith no one discusses directly about the age of marriage. This gave birth to several views in addressing the minimum age of marriage. The purpose of this study: First, to find out the considerations of the jurists in determining the minimum age of marriage and adult age limit; Second, to find out the legal provisions for the minimum age of marriage according to Law Number 1 of 1974 concerning Marriage; Third, to find out BKKBN's considerations in encouraging the Marriage Age Maturation program; Fourth, to find out the age limit of marriage from the perspective of maqāṣid al-syarī`ah. In general the research method used is normative research namely research directed and focused on researching library materials and using qualitative data types. These data are books relating to the marriage age and marriage regulations in Indonesia. Using research techniques in a way; formulate problems, set goals, determine data, collect data, select and sort data, group data, process data, review data, analyze data, and conclusions. The conclusion of this study is first, the consideration of the jurists in determining the age of marriage and adulthood can be seen from ihtilam, rusydan, physical signs and age. Second, the legal provisions on the minimum age of marriage in Law No. 1 of 1974 concerning Marriage are based on, the majority of Indonesian Muslims adhere to the Shafi'i school, the rise of underage marriages and the demands of Indonesian women who want legal protection in terms of age. married. Third, BKKBN's consideration through the Marriage Age Maturing program determines the age of 21 years of marriage for women and 25 years for men because at that age both partners are considered ready in terms of health and emotional development. Fourth, the limitation of the age of marriage in the maqāṣid al-syarī`ah perspective is 20 years for women and 25 years for men, because at that age it is considered to have been able to realize the purpose of marriage (maqāṣid al-syarī`ah) such as; creating a family that is confident that mawaddah and rahmah, guarding the lineage, maintaining the pattern of family relationships, maintaining religion, and is seen as ready in terms of economic, social, medical, and psychological aspects. ARABIC: الغرض من الزواج هو تكوين أسرة سعيدة وأزلية (السكينة ، المودة ، الرحمة). لتحقيق هذه الأهداف يمكن تحقيقها عن طريق الانتباه إلى عدة جوانب. من بينها جوانب من سن مبكرة عند الزواج. في القرآن الكريم والحديث لا أحد يناقش مباشرة حول سن الزواج. هذا أعطى العديد من وجهات النظر في معالجة الحد الأدنى لسن الزواج. الغرض من هذه الدراسة: أولاً ، معرفة اعتبارات الفقهاء في تحديد الحد الأدنى لسن الزواج وعمر البالغين ؛ ثانياً ، معرفة الأحكام القانونية للحد الأدنى لسن الزواج وفقاً للقانون رقم 1 لسنة 1974 بشأن الزواج ؛ ثالثًا ، معرفة اعتبارات BKKBN في تشجيع برنامج نضج نضج الزواج ؛ الرابع، لمعرفة الحد الأدنى لسن الزواج ، يتم النظر إليه من منظور مقاصد الشريعة. بشكل عام ، فإن طريقة البحث المستخدمة هي البحث المعياري وهو البحث الموجه والمركّز على البحث في المواد المكتبية واستخدام أنواع البيانات النوعية. هذه البيانات هي الكتب المتعلقة بسن الزواج وأنظمة الزواج في إندونيسيا. استخدام تقنيات البحث بطريقة ما ؛ صياغة المشكلات وتحديد الأهداف وتحديد البيانات وجمع البيانات وتحديد وفرز البيانات وبيانات المجموعة وبيانات العمليات ومراجعة البيانات وتحليل البيانات والاستنتاجات. اختتام هذه الدراسة هو الأول يمكن النظر في دراسة الفقهاء في تحديد سن الزواج والبلوغ من ihtilam ، rusydan ، والعلامات البدنية والعمر. ثانيا، الأحكام القانونية للحد الأدنى لسن الزواج في القانون رقم 1 لسنة 1974 بشأن الزواج على أساس ، غالبية المسلمين الاندونيسيين يلتزمون بالمدرسة الشافعية ، صعود زواج القاصرين وهناك طلبات من النساء الإندونيسيات اللواتي يرغبن بالحماية القانونية في مسائل سن الزواج. ثالثا، النظر في BKKBN من خلال برنامج نضج سن الزواج تحديد سن 21 سنة زواج المرأة و 25 سنة للرجال لأنه في هذا العمر يعتبر كلا الشريكين جاهزين من حيث الصحة والنمو العاطفي. الرابع، الحد العمري للزواج من منظور مقاصد الشريعة هو 20 سنة للنساء و 25 سنة للرجال ، لأنه في هذه السن ، يُعتبر أنه تمكن من تحقيق هدف الزواج (مقاصد الشريعة) مثل. خلق أسرة سعيدة مودة ورحمة ، حماية سلالات الدم ، والحفاظ على أنماط العلاقات الأسرية ، والحفاظ على الدين ، ويعتبر جاهزا من حيث الجوانب الاقتصادية والاجتماعية والطبية والنفسية.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Pernikahan; Batas Usia; Maqasih al-Syar'iyyah
Subjects: Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Hukum Keluarga dan Hukum Perkawinan, Pernikahan menurut Islam
Private Law > Domestic Relations, Family Law, Marriage
Divisions: Pascasarjana Program Magister > Program Studi Hukum Keluarga
Depositing User: asep aminudin
Date Deposited: 22 Nov 2018 03:09
Last Modified: 22 Jun 2022 03:26
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/16877

Actions (login required)

View Item View Item