Pengaruh jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Perfoming Financing (NPF) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap penyaluran pembiayaan perbankan syari’ah Indonesia

Anshori, Arif Rijal (2016) Pengaruh jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Perfoming Financing (NPF) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap penyaluran pembiayaan perbankan syari’ah Indonesia. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (354kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (362kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftar isi.pdf Download (388kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab 1.pdf Download (980kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB III) 6_bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (461kB)
	Text (BAB IV) 7_bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB V) 8_bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (286kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (391kB)

Abstract

Perbankan merupakan bagian yang sangat penting dalam perekonomian, salah satunya sebagai lembaga intermediasi yang tugasnya menghimpun dana dari masyarakat kemudian menyalurkannya kembali dalam bentuk pembiyaan. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui pengaruh Jumlah DPK, NPF dan SBIS secara parsial terhadap penyaluran pembiayaan perbankan syariah di Indonesia, dan Untuk mengetahui pengaruh Jumlah DPK, NPF dan SBIS secara simultan terhadap penyaluran pembiayaan perbankan syariah di Indonesia. Penelitian ini bertolak dari asumsi bahwa (1) besar kecilnya penyaluran dana yang diberikan bank syariah sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya DPK artinya semakin tinggi jumlah DPK yang dikumpulkan maka akan semakin tinggi juga pembiayaan yang disalurkan,(2) semakin tinggi non performing financing maka semakin buruk kualitas aktiva produktif perbankan, (3) semakin tinggi tingkat bonus SBIS yang ditetapkan bank Indonesia maka akan semakin rendah pembiayaan yang dilakukan oleh perbankan syari’ah. Akan tetapi berdasarkan data dari statistik perbankan syariah dari tahun 2008-2014 terjadi kesenjangan antara teori dengan fakta di lapangan. Asumsi-asumsi tersebut diuji secara empiris sehingga kebenarannya dapat diakui secara ilmiah. Bila terdapat pembenaran ataupun penolakan terhadap asumsi-asumsi tersebut, maka ini merupakan suatu kebenaran ilmiah yang dapat dijadikan bahan pertimbangan perbankan syariah di Indonesia. Metode penelitian kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan format penelitian eksplanasi, Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder kemudian Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif time series, yaitu data triwulanan pembiayaan, DPK, NPF dan SBIS perbankan syariah di Indonesia dari tahun 2008 sampai tahun 2014. Data selanjutnya diolah dengan alat analisis statistik menggunakan Eviews 7 yang terdiri uji asumsi klasik di antaranya: uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi. uji statistik diantaranya: regresi berganda, uji t, uji F dan uji R2. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini bahwa secara parsial, variabel DPK bernilai positif dan berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan, variabel NPF bernilai negatif tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan, sedangkan SBIS bernilai negatif dan berpengaruh secara signifikan terhadap pembiayaan. Kemudian secara simultan jumlah DPK, NPF dan SBIS berpengaruh signifikan terhadap penyaluran pembiayaan. Ketiga variabel tersebut dapat menjelaskan bebasnya sebesar 99,45% dan sisanya 0,55% dapat dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak diteliti.

Actions (login required)

View Item