Pengaruh aktivator terhadap efektivitas adsorpsi arang aktif kulit durian pada Ion Logam Fe(III)

Lianti, Risna Salma (2018) Pengaruh aktivator terhadap efektivitas adsorpsi arang aktif kulit durian pada Ion Logam Fe(III). Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_COVER.pdf

Download (68kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_ABSTRAK.pdf

Download (142kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_DAFTAR ISI.pdf

Download (113kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_BAB I.pdf

Download (103kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (86kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (117kB) | Request a copy

Abstract

Konsumsi durian di Indonesia termasuk pada tingkat yang sangat tinggi dan sudah tentu menghasilkan limbah berupa kulit durian yang tidak sedikit. Limbah tersebut jika dibiarkan akan menimbulkan bau yang tidak sedap. Dari karakteristik yang dimilikinya, kulit durian dapat digunakan sebagai bahan baku yang potensial dalam pembuatan arang aktif. Pembuatan arang aktif dari kulit durian ini dilakukan dengan menambahkan aktivator HCl, KOH, dan Na2CO3 dengan variasi konsentrasi pada masing-masing aktivator. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh aktivator terhadap efektivitas adsorpsi arang aktif kulit durian pada ion logam Fe(III). Sampel Fe yang digunakan yaitu larutan Fe(III) yang terbuat dari Fe(NO3)3. Penelitian pembuatan arang aktif kulit durian terdiri dari tahap preparasi, karakterisasi, aktivasi, aplikasi, dan pemodelan isoterm adsorpsi. Tahap preparasi salah satunya yaitu pengeringan pada suhu 175 °C selama satu jam, kemudian karbonisasi pada suhu 200 °C selama satu jam dalam furnace. Karakterisasi arang aktif menggunakan instrumen FTIR, XRD dan SEM. Hasil pengujian dengan FTIR menunjukkan adanya puncak serapan yang khas pada bilangan gelombang sekitar 1600 cm-1 dan 1000 cm-1 yang menunjukkan adanya ikatan C=C dan C-O. selain itu, pada bilangan gelombang sekitar 2300 cm-1 terdapat serapan yang khas juga untuk ikatan C≡C. Hasil difraktogram XRD terdapat tiga puncak utama berada pada daerah 2θ masing–masing adalah 24,26°, 24,32° dan 32,14°. Hasil karakterisasi menggunakan SEM menunjukkan arang sesudah aktivasi memiliki bentuk pori yang lebih homogen dibandingkan dengan arang sebelum aktivasi. Aktivasi dilakukan dengan merendam arang pada larutan aktivator HCl, KOH, dan Na2CO3 dengan variasi konsentrasi 0,2 M; 0,4 M; 0,6 M; 0,8 M; dan 1 M selama 24 jam. Dari penelitian yang telah dilakukan, arang aktif kulit durian yang dihasilkan dari aktivasi menggunakan HCl 1 M paling efektif menurunkan kadar ion logam Fe(III) dengan kapasitas adsorpsi sebesar 1,81 mg/g dan % efisiensi adsorpsi 90,89%. Sedangkan model isoterm adsorpsi yang paling cocok untuk adsorpsi ion logam Fe(III) oleh arang aktif kulit durian adalah model isoterm adsorpsi Freundlich.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: kulit durian; arang aktif; adsorpsi; aktivasi; Fe(III);
Subjects: Analytical Chemistry
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Kimia
Depositing User: risna salma
Date Deposited: 17 Dec 2018 04:56
Last Modified: 17 Dec 2018 04:56
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/17449

Actions (login required)

View Item View Item