Alamsah, Ega (2018) Efektifitas regulasi sekolah dalam mengatur kedisiplinan siswa: studi kasus di SMA Negeri 1 Cimanggung Jl. Bunter Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (358kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (230kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (418kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (259kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (703kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (385kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (714kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (234kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (444kB) | Request a copy |
Abstract
Salah satu yang menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa, selain faktor intern (faktor dari dalam diri manusia itu sendiri), ada juga faktor ekstern (faktor dari luar manusia). Faktor-faktor intern meliputi faktor fisiologis, yaitu jasmani peserta didik dan faktor psikologis, yaitu disiplin belajar dan motivasi belajar, faktor eksternnya yaitu efektivitas peraturan (regulasi) sekolah dan fasilitas belajar. Mengapa regulasi (peraturan) atau tata tertib sekolah menjadi penting ?. Efektivitas peratuan (regulasi) sekolah sangat mendukung proses belajar, lingkungan sekolah yang aman dan tertib dapat menumbuhkan sikap disiplin peserta didik. Akan tetapi tidak semua siswa mentaati peraturan tata tertib tersebut. Sebagaimana kasus di SMAN I Cimanggung. Hal ini membuat peneliti ingin meneliti lebih jauh tentang efektifitas tata tertib yang dibuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi regulasi (peraturan) sekolah, Faktor apa yang menyebabkan kurang efektifnya regulasi sekolah serta bagaimana upaya atau tindakan sekolah terhadap siswa yang melanggar regulasi sekolah di SMA Negeri 1 Cimanggung Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang. Kerangka pemikiran ini di dasarkan bahwa peraturan adalah pola yang ditetapkan untuk tingkah laku. Pola tersebut mungkin ditetapkan orang tua, guru, atau teman bermain. Tujuanya adalah membekali anak dengan pedoman perilaku yang disetujui dalam situasi tertentu. Jadi peraturan atau tata tertib menunjuk pada patokan atau standar untuk aktifitas khusus, misalnya tentang penggunaan pakaian seragam, penggunaan laboratorium, mengikuti upacara bendera, mengerjakan pekerjaan rumah, pembayaran SPP dan sebagianya. Jika ada siswa yang masih melanggar tata tertib tersebut, apa yang salah dari keduanya, aturan tata tertibnya atau siswanya. Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini, diantaranya menentukan metode yang digunakan yaitu metode deskriptif (dengan menekankan pada pemberian gambaran atau melukis jelaskan mengenai gejala-gejala yang terjadi dimasyarakat atau peristiwa yang paling actual), kemudian jenis data (data yang diambil adalah data-data kualitatif), sumber data (ada sumber primer dan sekunder), teknik pengumpulan data (observasi, wawancara dan dokumentasi), serta teknik analisis data (analisis data kualitatif yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi). Hasil penelitian menunjukan bahwa ada tiga hal berkaitan dengan implementasi regulasi (peraturan) sekolah dalam meningkatkan kedisplinan siswa di SMA Negeri 1 Cimanggung yaitu (a). Kebijakan penyusunan peraturan sekolah atau tata tertib, (b). Pelaksanaan peraturan sekolah atau tata tertib, dan (c). Evaluasi peraturan sekolah atau tata tertib. Adapun faktor penyebab kurang efektifnya regulasi sekolah terhadap kedisiplinan siswa di SMA Negeri 1 Cimanggung yaitu ada tiga: (a). Lingkungan keluarga. (b). Lingkungan sekolah. (c). Lingkungan masyarakat. Sedangkan upaya atau tindakan yang dilakukan pihak sekolah SMA Negeri 1 Cimanggung terhadap siswa yang melanggar regulasi sekolah di SMA Negeri yaitu ada dua: (1). Melalui pendekatan disiplin, (2). Melalui pendekatan bimbingan dan konseling. Pendekatan disiplin yaitu tetap konsisten terhadap aturan dan ketentuan (tata tertib) yang berlaku di sekolah beserta sanksinya. Sedangkan pendekatan bimbingan dan konseling lebih mengutamakan pada upaya penyembuhan dengan menggunakan berbagai layanan dan teknik yang ada. Penanganan siswa bermasalah melalui bimbingan dan konseling sama sekali tidak menggunakan bentuk sanksi apa pun, tetapi lebih mengandalkan pada terjadinya kualitas hubungan interpersonal yang saling percaya di antara konselor dan siswa yang bermasalah.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Efektifitas; Regulasi; Sekolah; Kedisiplinan; Siswa |
Subjects: | Social Process > Social Control Social Process > Social Change Social Process > Conflict Resolution |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Sosiologi |
Depositing User: | Ega Alamsyah |
Date Deposited: | 20 Dec 2018 01:17 |
Last Modified: | 20 Dec 2018 01:17 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/17603 |
Actions (login required)
View Item |