Mubarok, Nizar Luthfi (2018) Faktor penyebab perceraian Aparatur Sipil Negara: Studi kasus perceraian ASN pada Dinas Pendidikan Kota Bandung tahun 2014-2017. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (109kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (104kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (109kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (328kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.docx Restricted to Registered users only Download (117kB) |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (300kB) |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (171kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (233kB) |
Abstract
Perceraian pada Dinas Pendidikan Kota Bandung dari tahun 2014-2017 merupakan yang paling tinggi diantara Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lainnya, kebanyakan yang mengajukan adalah guru perempuan. Perundang-undangan di Indonesia bidang keluarga, utamanya perkawinan bersifat umum yang maksudnya diperuntukan bagi seluruh masyarakat di Indonesia. Namun pada kenyataannya, terdapat perundang-undangan yang bersifat khusus seperti Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. PP No. 45 Tahun 1990 Tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau sekarang disebut Aparatur Sipil Negara (ASN), artinya ASN yang ingin bercerai harus mendapatkan izin secara tertulis dari atasan. Rumah tangga yang bahagia dan kekal tidaklah mudah, pasti ada permasalahan yang apabila tidak bisa didamaikan akan berujung perceraian. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab perceraian ASN pada Dinas Pendidikan Kota Bandung pada tahun 2014-2017 dan bagaimana upaya Dinas Pendndikan dalam membina rumah tangga ASN dalam meminimalisir perceraian guru. Penelitian ini bertolak dengan kenyataan dari PP No. 45 1990 huruf b, bahwa PNS/ASN adalah aparatur negara, abdi negara dan abdi masyarakat yang harus menjadi teladan yang baik bagi masyarakat dalam bertingkah laku tindakan dan ketaatan kepada peraturan-peraturan yang berlaku, termasuk menjalankan kehidupan berumah tangga. Guru harus menjadi contoh yang baik bagi anak didik dan masyarakat, maka sebisa mungkin untuk membina rumah tangga agar tidak terjadi perceraian. Namun pada kenyataanya banyak guru yang bercerai. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis empiris yaitu suatu penelitian dikaji dengan menekankan penemuan pada fakta-fakta dilapangan kemudian dikaji penyusun sebagai data yang sesuai dengan kenyataan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: Pertama, faktor penyebab perceraian Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Dinas Pendidikan Kota Bandung yaitu, perselingkuhan, ekonomi, meninggalkan rumah 2 tahun lebih, KDRT, ketidak sepemahaman, cemburu, tidak tanggung jawab, sakit, tidak ada keturunan dan tidak harmonis. Faktor tersebut berujung kepada perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus, sebagaimana hal ini sesuai dengan ketentuan BAB II bagian 5 Surat Edaran Nomor 48 Tahun 1990 tentang petunjuk pelaksanaan PP No. 45 Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian. Kedua, Upaya Dinas Pendidikan dalam membina rumah tangga ASN dilakukan ketika ada ASN guru memproses izin perceraian, dengan membina dan memaksimalkan proses mediasi. Upaya tersebut berpengaruh sehingga dapat meminimalisir perceraian Pada Dinas Pendidikan Kota Bandung.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perceraian; Aparatur Sipil Negara; perceraian ASN; |
Subjects: | Law > Conflict of Law |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Al-Ahwal Al-Syakhshiyah |
Depositing User: | Nizar Luthfi Mubarok |
Date Deposited: | 22 Jan 2019 03:33 |
Last Modified: | 22 Jan 2019 03:33 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/17702 |
Actions (login required)
View Item |