Penerapan model CORE (Connecting Organizing Reflecting Extending) dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan metakognisi siswa: penelitian eksperimen di kelas VII SMPN 46 Bandung

Pratiwi, Yunia Bani (2014) Penerapan model CORE (Connecting Organizing Reflecting Extending) dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan metakognisi siswa: penelitian eksperimen di kelas VII SMPN 46 Bandung. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (22kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (190kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (173kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (939kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (767kB)
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (110kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (217kB)

Abstract

Guru kesulitan untuk menggali potensi siswa disebabkan siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran yang bersifat pasif, padahal proses pembelajaran matematika harus dapat melibatkan aktivitas berpikir siswa secara aktif dengan meningkatkan kemampuan metakognisi siswa. Pembelajaran matematika model CORE (Connecting Organizing Reflecting Extending) menjadi salah satu alternatif dalam meningkatkan kemampuan metakognisi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (a) Gambaran proses pembelajaran menggunakan model CORE. (b) Peningkatan kemampuan metakognisi siswa setelah menerapkan model CORE dan pembelajaran konvensional. (c) Perbedaan kemampuan metakognisi siswa yang menggunakan model CORE dan pembelajaran konvensional, ditinjau dari kategori Pengetahuan Awal Matematika (PAM) tinggi, sedang dan rendah. (d) Sikap siswa terhadap model CORE. Penelitian ini dilakukan di kelas VII SMP Negeri 46 Bandung pada pokok bahasan sudut. Peneliti mengambil populasi seluruh siswa kelas VII. Pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling, sehingga didapat sampel kelas VII E dengan menggunakan pembelajaran matematika model CORE, dan kelas VII D menggunakan pembelajaran konvensional. Data yang diperoleh menggunakan instrumen penelitian berupa pretest, posttest, lembar observasi aktivitas guru dan siswa, skala sikap dan data nilai Pengetahuan Awal Matematika (PAM) siswa. Berdasarkan hasil pengolahan data, maka diperoleh: (a) Semua aktivitas dalam lembar observasi terlaksana. (b) Peningkatan kemampuan metakognisi siswa setelah menerapkan model CORE memiliki kriteria tinggi sedangkan peningkatan kemampuan metakognisi siswa setelah menerapkan pembelajaran konvensional memiliki kriteria sedang. (c) pencapaian kemampuan metakognisi siswa dengan kategori PAM tinggi, sedang, dan rendah pada kelas yang menggunakan pembelajaran matematika model CORE lebih tinggi dibandingkan pencapaian metakognisi siswa dengan kategori PAM tinggi, sedang, dan rendah pada kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional. (d) Secara umum siswa menunjukkan sikap yang positif terhadap pembelajaran dengan model CORE.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: CORE (Connecting Organizing Reflecting Extending); kemampuan metakognisi siswa;
Subjects: Mathematics > Research Methods of Mathematics
Applied mathematics > Special Topics of Applied Mathematics
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Program Studi Pendidikan Matematika
Depositing User: Rasyida Rofiatun Nisa
Date Deposited: 08 Jan 2019 05:45
Last Modified: 08 Jan 2019 05:45
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/17913

Actions (login required)

View Item View Item