Proses terjadinya kiamat besar dalam al-Quran: Studi komparatif antara Tafsir al-Jawāhir Fi Tafsīr al-Qurān al-Karīm dan Tafsir Ad-Dūrr Al-Manthūr Fi Tafsīr Bi Al-Ma’thūr

Santani, Ari Jamari (2018) Proses terjadinya kiamat besar dalam al-Quran: Studi komparatif antara Tafsir al-Jawāhir Fi Tafsīr al-Qurān al-Karīm dan Tafsir Ad-Dūrr Al-Manthūr Fi Tafsīr Bi Al-Ma’thūr. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_COVER.pdf

Download (145kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_ABSTRAK.pdf

Download (392kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_DAFTARISI.pdf

Download (254kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_BAB1.pdf

Download (544kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_BAB2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (692kB)
[img] Text (BAB III)
6_BAB3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (546kB)
[img] Text (BAB IV)
7_BAB4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (705kB)
[img] Text (BAB V)
8_BAB5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (355kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_DAFTARPUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (342kB)

Abstract

Alquran telah mengabarkan bahwa Hari Kiamat itu pasti akan terjadi. Kapan terjadinya Hari Kiamat itu Alquran hanya menyebutkan kedatangannya secara tiba-tiba, tidak menyebutkan waktunya. Alquran hanya menjelaskan proses terjadinya saja. Oleh karena itu, Penulis sangat tertarik untuk meneliti bagaimana Proses Terjadinya Kiamat Besar dalam Alquran (Studi Komparatif antara Tafsir al-Jawāhir fi Tafsīr al-Qurān al-Karīm dan Tafsir Ad-Dūrr Al-Manthūr Fi Tafsīr Bi Al-Ma’thūr) Tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui bagaimana penafsiran Tantawi Jauhari dan Jalaluddin al-Suyuthi tentang ayat-ayat yang berkaitan dengan proses terjadinya Kiamat Besar dalam Alquran serta untuk mengetahui apa persamaan dan perbedaan dari kedua mufassir tersebut. Sumber daya alam tidak terlepas dari adanya hukum alam yang umum dikenal dengan hukum kedua dari ilmu dinamika panas. Ilmu ini mengemukakan bahwa alam pasti akan sampai pada kesalahannya, yaitu lenyapnya panas sewaktu jumlah daya alam terbagi-bagi secara teratur. Dan itulah tanda berakhirnya perjalanan ketiadaan (kemusnahan total). Dengan berakhirnya perjalanan dalam ketiadaan, maka peristiwa terjadinya kiamat dapat dipastikan dan dijelaskan pula dalam Alquran baik menyangkut proses kehancuran seluruh jagad raya maupun kejadian-kejadian setelahnya. Penelitian ini secara umum mengambil bentuk penelitian kepustakaan (library research). Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode content analysis atau teknik analisis isi. Sumber primernya ialah Alquran, Hadis, tafsir al-Jawāhir fi tafsīr al-Qurān al-Karīm dan tafsir Ad-Dūrr Al-Manthūr fi tafsīr Bi Al-Ma’thūr. Sedangkan sumber data sekundernya ialah buku-buku, Jurnal, Pdf yang berkaitan dengan tema masalah. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, urutan proses terjadinya Kiamat Besar dalam Alquran itu ada tujuh, Yaitu : pertama, Kemunculan Dajjal QS. Al-An’am/6 : 158; kedua, Turunnya Nabi Isa as. QS. Az-Zukhruf/43 : 61; ketiga, Ya’juj dan Ma’juj QS. Al-Kahfi/18 : 94-98; keempat, Munculnya Asap QS. Ad-Dukhan/44 : 10-11; kelima, Binatang Bumi QS. An-Naml/27 : 82; keenam, Terbitnya Matahari dari Barat QS. Al-An’am/6 : 158; ketujuh, Tiupan Sangkakala QS. Az-Zumar/39 : 68-69. Dari tujuh tanda Kiamat Besar di atas, ayat-ayatnya ditafsirkan oleh dua Mufassir yakni Tantawi Jauhari dan Jalaluddin al-Suyuthi. Persamaan penafsiran Keduanya yaitu sama-sama menjelaskan bahwa Kiamat Besar itu pasti akan terjadi, mengenai kapan terjadinya Kiamat Besar itu keduanya menafsirkan bahwa pengetahuan tentang kapan terjadinya kiamat itu hanya ada pada sisi Allah Swt. dan kejadiannya itu akan datang secara tiba-tiba dan mengagetkan. Sedangkan perbedaan diantara keduanya yaitu Tantawi Jauhari dengan corak ilmy-nya, ketika beliau menafsirkan ayat tanda-tanda Kiamat Besar itu dengan pendekatan sains, penafsirannya lebih ke konteks kekinian. Sedangkan Jalaluddin al-Suyuthi dengan corak akhlaqy-nya ketika beliau menafsirkan ayat tanda-tanda Kiamat Besar itu lebih ke penafsiran klasik dengan menggunakan riwayat-riwayat hadis pada seluruh penafsirannya, baik yang bersumber dari Nabi, Sahabat atau Tabi’in. Tantawi Jauhari di dalam menafsirkan ayat-ayatnya lebih mengedepankan ijtihad ra’yu nya dengan ilmu sainnya. Sedangkan Jalaluddin al-Suyuthi di dalam menafsirkan ayat-ayat nya lebih mengedepankan itsar nya atau riwayat-riwayat hadis nya dan beliau tidak sedikitpun memasukkan pemikirannya dalam penafsirannya. Itulah di antara persamaan dan perbedaan yang ditemukan oleh penulis dari kedua mufassir. Wallahu a’lam.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Kiamat; Alquran; Tafsir Al-jawāhir fi Tafsīr al-Qur’ān al-Karīm; Tafsir Ad-Dūrr al-Manthūr fi Tafsīr bi al-Ma’thūr;
Subjects: Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Tafsir Al-Qur'an
Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Kandungan Al-Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Ari Jamari
Date Deposited: 31 Jan 2019 06:57
Last Modified: 31 Jan 2019 06:57
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/18161

Actions (login required)

View Item View Item