Produk pembiayaan mitra emas iB maslahah di Bank Jabar Banten Syariah kantor cabang pembantu Purwakarta dalam perspektif Fatwa DSN MUI No.25/DSN-MUI/III/2002

Fitriyani, Fitriyani (2014) Produk pembiayaan mitra emas iB maslahah di Bank Jabar Banten Syariah kantor cabang pembantu Purwakarta dalam perspektif Fatwa DSN MUI No.25/DSN-MUI/III/2002. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (185kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (273kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (175kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (516kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (297kB)
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (710kB)
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (179kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (244kB)

Abstract

Bentuk jasa pelayanan keuangan yang bisa ditawarkan oleh bank syariah dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat adalah menyediakan pinjaman uang dengan menggadaikan barang sebagai jaminan utang. Besarnya ijārah di Bank Jabar Banten Syariah Kantor Cabang Pembantu Purwakarta sebagai biaya pemeliharaan dan penyimpanan marhūn ditentukan berdasarkan jumlah pinjaman. Sementara itu dalam Fatwa DSN dijelaskan bahwa penetapan biaya pemeliharaan dalam Ketentuan Umum Angka 4 Fatwa DSN MUI Nomor 25/DSN-MUI/III/2002 tentang rahn disebutkan bahwa: Besar biaya pemeliharaan dan penyimpanan marhūn tidak boleh ditentukan berdasarkan jumlah pinjaman. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui bagaimana pelaksanaan Produk Pembiayaan Mitra Emas iB Maslahah di Bank Jabar Banten Syariah Kantor Cabang Pembantu Purwakarta, 2) Mengetahui bagaimana penerapan akad qardh, rahn, dan ijārah dalam Produk Pembiayaan Mitra Emas iB Maslahah di Bank Jabar Banten Syariah Kantor Cabang Pembantu Purwakarta, dan 3) Untuk mengetahui bagaimana relevansi antara Produk Pembiayaan Mitra Emas iB Maslahah di Bank Jabar Banten Syariah Kantor Cabang Pembantu Purwakarta dengan fatwa DSN-MUI NO.25/DSN-MUI/III/2002. Penelitian ini bertolak dari konsep akad rahn secara sederhana dapat dijelaskan bahwa rahn adalah semacam jaminan utang atau gadai. Dalam akad ini, nasabah (rāhin) akan menyerahkan barang/harta (marhūn) kepada pihak bank (murtahin) sebagai jaminan utangnya. Sebagai produk jasa bank syariah, rahn diterapkan pada produk pinjaman dimana bank tidak memperoleh apa-apa kecuali biaya pemeliharaan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode studi kasus, yakni menggambarkan fakta yang terjadi mengenai pelaksanaan akad pembiayaan Mitra Emas iB Maslahah di Bank Jabar Banten Syariah Kantor Cabang Pembantu Purwakarta. Untuk mendapatkan data yang valid, penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu dokumentasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Dari hasil penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa pelaksanaan gadai syari’ah di Bank Jabar Banten Syariah Kantor Cabang Pembantu Purwakarta menggunakan tiga akad yaitu akad qardh sebagai pinjaman dana dari pihak bank kepada pihak nasabah, kemudian untuk menjamin pelunasan pinjaman tersebut nasabah memberikan agunan berupa emas dengan menggunakan akad rahn. Barang emas dimaksud ditempatkan dalam penguasaan dan pemeliharaan bank, atas pemeliharaan tersebut bank mengenakan biaya sewa atas dasar prinsip ijārah. Dan akad Ijarah dalam menentukan biaya pemeliharaan dan penyimpanan marhūn, yang berdasarkan pada jumlah pinjaman. Bank akan mendapatkan fee atau upah atas jasa yang diberikan kepada penggadai atau bayaran atas jasa sewa tempat yang diberikan kepada penggadai. Hal ini berarti dalam penentuan biaya pemeliharaan dan penyimpanan barang tidak sesuai dengan ketentuan fatwa DSN-MUI No. 25/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn.

Actions (login required)

View Item