Eistemologi kritis Edward W. Said: Suatu tinjauan poskolonial mengenai relasi pengetahuan dan kekuasaan

Abdurohman, Wawan (2014) Eistemologi kritis Edward W. Said: Suatu tinjauan poskolonial mengenai relasi pengetahuan dan kekuasaan. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (29kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (198kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (114kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (379kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (459kB)
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (322kB)
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (540kB)
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (228kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (212kB)

Abstract

Ketegangan antara dunia “Barat dan “Timur”, bisa dikata dimulai dari awal pertama Barat mempelajari atau menggeluti Timur dengan berbagai motif dibelakang semuanya atau lebih jelasnya dengan berbagai kepentingan. Barat seolah lupa atau memang sengaja tidak mau menghiraukan bahwa apa yang ditulisnya ternyata menimbulkan persoalan diantara keduanya. Lanjut pada persoalan berikutnya yang ditimbulkan dari pengembangan Barat mengenai Timur tersebut yaitu menempatkan keduanya pada oposisi biner dimana salah satu diantara keduanya mengungguli yang lain. Imperialisme pasca kemerdekaan berbentuk sistem dominasi kekuasaan dalam ekonomi dan politik. Edward W. Said namanya, tokoh yang dengan lantang mengkritik hegemoni Barat terhadap Timur lewat gagasanya Orientalisme. Orientalisme menjadi narasi terbesar kolonialisme dalam bentuk studi, penulisan, dan penciptaan image mengenai Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui serta memetakan gagasan Edward W. Said tentang Orientalisme, memahami pemikiran Said tentang relasi pengetahuan dan kekuasaan, dan untuk membahas permasalahan global dalam Islam perspektif Said. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini yaitu dengan mengkaji kolonialisme lewat kacamata orientalisme, yang bersandar pada gagasannya Michael Foucault. Melalui Foucault kita akan mengetahui cara pengetahuan tentang yang terjajah diciptakan dan beroprasi melalui tangan-tangan kekuasaan. Pengetahuan dan kekuasaan bekerja bersama dan saling mendukung satu dengan yang lain. Penciptaan Timur dalam pandangan Barat sebagai sebuah wacana pengetahuan mengandung sebuah kehendak untuk menguasai. Secara umum, penelitian ini menggunakan analisis yang oleh Dr. Anton Bakker dan Drs. Achmad Charris Zubair dalam Metodologi Penelitian Filsafat, disebut dengan metode Analisis-kritis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Orientalisme adalah istilah umum yang selama ini Said gunakan untuk menjelaskan pendekatan Barat terhadap Timur; Orientalisme adalah disiplin dengan mana Timur didekati secara sistematis sebagai topik ilmu pengetahuan, penemuan dan pengalaman. Menurut Said ide discourse (cara yang sudah tertulis untuk melakukan sesuatu) dari Michel Foucault, berguna sekali untuk di sini guna mengidentifikasi Orientalisme. Poskolonialisme dalam Islam digunakan sebagai upaya untuk membongkar hubungan antara persoalan yang ada saat ini dengan kolonialisme di masa lalu. Poskolonial menjadi alat analisa untuk melihat, bahwa ada hubungan yang hegemonik dari penjajah pada realitas masyarakat saat ini. Salah satu jalan keluar dari persoalan tersebut adalah dengan menemukan kembali identitas Islam yang telah dikacaukan oleh kolonialisme, dengan cara membebaskan diri mereka yang tertindas melalui nilai-nilai yang ada dalam Islam.

Actions (login required)

View Item