Bukhori, Ridwan Sabar (2017) Bandung pada Masa Revolusi: studi kasus Pembantaian Raymond P. Westerling di Kota Bandung 1949-1950. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_COVER.pdf Download (201kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_ABSTRAK.pdf Download (196kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_DAFTAR ISI.pdf Download (199kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_BAB 1.pdf Download (374kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (396kB) |
||
Text (BAB III)
6_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (946kB) |
||
Text (BAB IV)
7_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (195kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_DAFTAR SUMBER.pdf Restricted to Registered users only Download (316kB) |
Abstract
Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan manusia. Ketika berkaca kepada masa lampau, di Indonesia sendiri pernah terjadi masa revolusi, atau pada umumnya sering disebut dengan Revolusi Kemerdekaan tepatnya pada tahun 1945-1950. Gejala sosial tersebut terjadi karena satu pemicu, yaitu pernyataan proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945. Dampak dari masa revolusi tersebut adalah banyaknya pertempuran-pertempuran dan pemberontakan-pemberontakan yang terjadi di daerah-daerah wilayah Indonesia, khususnya di Kota Bandung itu sendiri, seperti peristiwa Bandung lautan Api, Pembantaian yang dilakukan oleh Raymond P. Westerling di Jl. Lengkong Besar dll. Bukan hanya itu, masa revolusi di Indonesia juga berdampak kepada kondisi demografis khususnya di Kota Bandung itu sendiri, baik itu kondisi sosial, ekonomi dan juga kondisi pendidikan pada saat itu. Kegelisahan untuk memperkaya khazanah keilmuan khususnya dalam bidang sejarah kedaerahan di Indonesia, maka masalah yang akan dijadikan acuan dalam pembahasan skripsi ini adalah: Bagaimana gambaran umum Kota Bandung pada masa revolusi 1945-1950 ? dan Bagaimana pembantaian yang dilakukan oleh Raymond P. Westerling di Kota Bandung 1949-1950 ? Dalam sudut pandang keilmuan sejarah, penelitian ini akan dilakukan melalui beberapa tahapan, diantaranya adalah heuristik sebagai proses pengumpulan data (sumber), kritik sebagai proses penyeleksian sumber, interpretasi sebagai proses penafsiran sumber yang diperoleh dan historiografi sebagai proses penulisan hasil penelitian. Raymond P. Westerling, lahir di Istanbul 31 Agustus 1919, masa lalunya tak banyak terungkap. Dalam stambuk tentara KNIL, namanya tertera hanya sebagai Kapten Westerling. Ayahnya seorang keturunan dari Belanda, sedangkan ibunya keturunan Yunani. Sebelum ditugaskan di Bandung, pada tahun 1946 di Sulawesi Selatan dengan ganasnya Westerling membantai sebanyak 4.000 rakyat pribumi dan menumpas tokoh-tokoh pejuang Indonesia di Sulawesi Selatan. Pada tahun 1949 Westerling membentuk APRA dan dengan organisasi yang di bentuknya membantai sekitar 79 orang di Kota Bandung (Jl Lengkong Besar), bukan hanya anggota-anggota TNI saja yang gugur, masyarakat biasapun menjadi korban keganasan APRA. Dan pasca pembantaian yang dilakukannya banyak orang yang mengutuk dan berkomentar terhadap peristiwa tersebut, termasuk Yusuf Wibisono (Tokoh Masyumi) dan Bung Tomo.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Revolusi; Kota Bandung; Raymond P. Westerling; Pembantaian; |
Subjects: | Islam > Islamic History |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam |
Depositing User: | rofita fita robi'in |
Date Deposited: | 28 Feb 2019 07:48 |
Last Modified: | 28 Feb 2019 07:48 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/19086 |
Actions (login required)
View Item |