Ketrin, Ketrin (2018) Social climber dalam prespektif psikologi Barat dan tasawuf pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (131kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (146kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (117kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (314kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (505kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (282kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (376kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (107kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (232kB) | Request a copy |
Abstract
Social Climber merupakan suatu fenomena kenaikan sosial atau merupakan suatu mobilitas sosial dari tingkat rendah menuju tingkat yang tinggi. Sebenarnya hal ini adalah hal biasa, namun yang membuatnya unik adalah orang-orang berlomba-lomba melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan kedudukan sosial yang tinggi atau boleh dibilang ingin terkenal. Tujuan awal social climber pada zaman dulu untuk meningkatkan life skill, sekarang sudah berganti menjadi mencari popularitas. Social climber berasal dari kata social climbing yang memiliki arti mendaki sosial. Menurut Dirk Wittenborn dan Jazz Johnson bahwa social climbing bertujuan mengejar persahabatan dengan mereka yang status sosialnya lebih tinggi. Sehingga dengan begitu orang-orang yang melakukan kenaikan sosial tersebut disebut social climber. Dari sudut pandang psikologi, social climber merupakan salah satu perilaku abnormal yang muncul dari gangguan psikologis karena individu tidak dapat mengendalikan keinginannya. Sementara dari segi tasawuf social climber merupakan suatu penyakit hati dimana seseorang tersebut mempunyai sifat riya’ dan hubbu dunya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi social climber dikalangan mahasiswa dalam prespektif Psikologi Barat dan tasawuf. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa semester 5 dari berbagai jurusan yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian lapangan. Data dikumpulkan melalui instrumen penelitian berupa kuesioner. Subjek penelitian diambil sebanyak 45 sampel dan diambil berdasarkan purposive random sampling. Teknik analisa data dilakukan dengan Uji Statistik Deskriptif. Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa mahasiswa social climber menurut prespektif Psikologi Barat masuk pada golongan medium social climber 35,5% dan menurut prespektif tasawuf masuk pada golongan sangat tinggi sebesar 37,7%.Adanya perbandingan hasil antara Psikologi Barat dan tasawuf ini dikarenakan indikator yang digunakan berbeda. Dari Psikologi Barat lebih ditekankan pada indikator perilaku sedangkan dari tasawuf terdapat indikator perilaku serta segi spiritualitasnya. Dari hasil temuan dilapangan tersebut dapat disimpulkan bahwa mahsiswa social climber walaupun secara psikologis dikatakan normal tetapi dalam segi spiritualitas hal itu termasuk buruk, sehingga disarankan agar mahasiswa yang terindikasi social climber memperbaiki beberapa perilaku dan gaya hidup agar mereka.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | social climber; Psikologi Barat; tasawuf; |
Subjects: | Psychology Spiritual Beings Spiritual Renewal Social Interaction, Interpersonal Relations |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi |
Depositing User: | Ketrin Ketrin |
Date Deposited: | 05 Mar 2019 02:26 |
Last Modified: | 05 Mar 2019 02:26 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/19208 |
Actions (login required)
View Item |