Kualitas Hadits Riwayat Bi Al-Ma'na

Mulyana, Mulyana (2018) Kualitas Hadits Riwayat Bi Al-Ma'na. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (148kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_ABSTRAK.pdf Download (315kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_DAFTAR ISI.pdf Download (481kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_BAB 1.pdf Download (542kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (642kB)
	Text (BAB III) 6_BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (536kB)
	Text (BAB IV) 7_BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (528kB)
	Text (DAFTAR ISI) 8_DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (372kB)

Abstract

Skripsi ini meneliti tentang “Kualitas Hadits Riwayat Bi Al-Ma’na. dengan menggunakan metode content analysis yaitu menguraikan dan menjelaskan permasalahan yang dibahas dengan merujuk data yang terkumpul, kemudian mempelajari, menganalisa serta menyimpulkan data-data yang ada kaitannya dengan objek kajian. Serta jenis data dari penelitian ini adalah kualitatif, sejumlah data yang diperlukan untuk mencapai pemahaman yang mendalam mengenai masalah yang memerlukan data tentang periwayatan hadits bi al-ma’na.Dari penelitan ini ditemukan bahwasanya, pembolehan periwayatan bil al ma’na harus memenuhi beberapa syarat, pertamaseorang rawi harus benar-benar menguasai bahasa arab, kedua, perawi mengetahui dilalah lafadz, ketiga,harus kukuh agamanya, mengetahui dan memahami apa yang diriwayatkannya,keempat,perawi lupa terhadap lafadznya, , kelima, periwayat yang memiliki keraguan agar menambahkan kata او كما قالatau او نحو هدذاatau yang sema’na dengannya, keenam, hadits yang diriwayatkan bukan hadits yang merupakan bacaan yang bersifat ta’abudi seperti, dzikir, doa, azan, takbir dan syahadat serta bukan merupakan jawami’ al-kalim.Penelitian ini jauh dari kata sempurna, selain banyak melupakan pengkajian secara khusus pada hadits-hadits yang sudah mengalami perubahan teks juga tidak mencantumkan beberapa orang sahabat atau tabiin yang banyak meriwayatkan hadits bi al-ma’na, sehinga penulis mengharapkan adanya penelitian lebih lanjut mengenai siapa saja yang mempunyai legitimasi meriwayatkan hadits bil ma’na.

Actions (login required)

View Item