Aplikasi akad wakalah pada produk layanan BSM mobile banking GPRS di Bank Syariah Mandiri KCP Kadungora Garut menurut tinjauan Fatwa DSN-MUI No.10/DSN-MUI/IV/2000 tentang wakalah

Abdurrohman, Abdurrohman (2013) Aplikasi akad wakalah pada produk layanan BSM mobile banking GPRS di Bank Syariah Mandiri KCP Kadungora Garut menurut tinjauan Fatwa DSN-MUI No.10/DSN-MUI/IV/2000 tentang wakalah. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (115kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (203kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (107kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (713kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (561kB)
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (428kB)
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (112kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (322kB)

Abstract

Semakin meningkat permintaan atau kebutuhan pendanaan dalam perbankan berbanding lurus dengan pelayanan yang harus lebih baik pula terhadap nasabah. Diantaranya, pihak bank memfasilitasi para nasabah dalam bertransaksi uang secara non tunai yang lebih mudah dan cepat layanannya. BSM Mobile Banking GPRS (MBG) salah satunya sudah menjadi solusi untuk transaksi tersebut. Produk tersebut dalam aplikasinya menggunakan akad wakalah disertai imbalan/ fee terhadap penggunaan layanan jasanya, yang berpedoman pada Fatwa DSN-MUI No. 10/DSN-MUI/IV/2000 tentang wakalah. Pertama, bank bertindak sebagai wakil dari nasabah; kedua, bank bertindak sebagai wakil dari provider untuk melakukan suatu pekerjaan kemudian bank mendapatkan imbalan/ fee atas pekerjaan yang dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah: Pertama, untuk mengetahui penerapan akad wakalah dalam penentuan biaya produk layanan jasa MBG di Bank Syariah Mandiri KCP Kadungora Garut. Kedua, untuk mengetahui prosedur pelaksanaan akad wakalah pada produk layanan jasa MBG. Ketiga, untuk mengetahui pelaksanaan akad wakalah dalam produk layanan jasa MBG di Bank Syariah Mandiri KCP Kadungora Garut menurut tinjauan Fatwa DSN-MUI No. 10/DSN-MUI/IV/2000 tentang wakalah. Penelitian ini bertolak dari teori wakalah, bahwa dalam seluruh perikatan yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih tidak dianggap sah apabila tidak sejalan dengan kehendak syara’. Dalam hal ini: pertama kontraknya sah apabila dua pihak atau lebih yang berkontrak memenuhi rukun dan syarat, kedua kontraknya fasad apabila dua pihak atau lebih yang berkontrak terdapat cacat dalam rukun atau syarat dan ketiga akadnya batal apabila tidak memenuhi rukun dan syarat. Metode penelitian yang digunakan menggunakan metode deskriptif yaitu menggambarkan berbagai gejala dan fakta yang terdapat di lapangan secara mendalam. Dalam hal ini, menggambarkan fakta yang terjadi mengenai pelaksanaan akad wakalah pada layanan jasa MBG di Bank Syariah Mandiri KCP Kadungora Garut. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Sumber data yang digunakan yaitu: Sumber data primer dan sekunder. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara: Observasi, Wawancara, Studi Kepustakaan/Dokumentasi dan Analisis Data. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: Pertama, penentuan biaya produk layanan jasa MBG diserahkan sepenuhnya kepada Bank Syariah Mandiri KCP Kadungora Garut sebagai cabang pelaksana. Kedua, pihak nasabah atau pihak lain memerintahkan kepada bank sebagai wakilnya untuk melaksankan sebuah pekerjaan kemudian bank akan mendapatkan imbalan/ fee dari pekerjaannya tersebut. Ketiga, menurut tinjauan Fatwa DSN-MUI No. 10/DSN-MUI/IV/2000 tentang wakalah pelaksanaan produk layanan jasa MBG masih belum sesuai, diantaranya: 1. Dalam penetapan akad tidak diberitahukan kepada pihak nasabah, 2. Penetapan imbalan/ fee hanya diberitahukan sebagian tidak secara keseluruhan.

Actions (login required)

View Item