Soleh, Komarudin (2017) Syarah dan kritik dengan metode Takhrij Hadits tentang larangan Isbal dan implikasinya terhadap heterogenitas budaya berpakaian. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (267kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (276kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (535kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (911kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (748kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (450kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (440kB) | Request a copy |
Abstract
Tesis ini meneliti tentang kualitas, kehujjahan, dan maksud kandungan Hadis-hadis tentang larangan isbāl melalui metode takhrīj Hadis. Penelitian ini berawal dari ditemukannya kutipan-kutipan Hadis-hadis tentang larangan isbāl dalam buku-buku yang terpublikasikan dengan pemahaman yang berbeda-beda. Istilah Isbāl sendiri adalah perbuatan memanjangkan pakaian bagi laki-laki sampai menutupi mata kaki dan bahkan terseret di atas tanah. Inti dari kegiatan penelitian ini adalah pengaplikasian proses takhrīj Hadis pada Hadis-hadis tentang larangan isbāl. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kualitas dan kehujjahan Hadis-hadis tentang larangan isbāl. Kemudian dilakukan analisis atas kandungan Hadis melalui makna kata-kata dan latar belakang kemunculannya, untuk memperoleh pemahaman yang sesuai dan dapat diketahui hukum yang terkandung di dalamnya. Hadis-hadis tentang larangan isbāl pada dasarnya terkategorikan kepada dua jenis, yakni Hadis-hadis dengan larangan secara mutlaq dan Hadis-hadis dengan larangan yang terikat pada kesombongan (muqayyad). Sebagai sampling yang penulis anggap cukup untuk mewakili, pada penelitian ini penulis melakukan takhrīj atas satu Hadis yang mutlaq dan dua Hadis yang muqayyad. Melalui pembacaan secara tekstual atas Hadis-hadis Nabi Saw. yang secara mutlak menunjukan larangan untuk menjulurkan pakaian hingga terseret di atas tanah, atau sekurang-kurangnya berada di bawah mata kaki, akan diperoleh suatu kesimpulan bahwa perbuatan tersebut secara mutlak terlarang dalam agama dan tidak ada dispensasi bagi siapapun. Namun melalui pembacaan secara kolektif-korelatif dan dengan memastikan makna kata-kata yang terkandung dalam redaksi Hadis, memperhatikan konteks historisitas ketika Hadis itu diungkapkan, aspek mikro maupun makro, dan mengembalikannya kepada kaidah uṣūl diperoleh suatu kesimpulan bahwa pelarangan tersebut terbatas hanya apabila dilatari sifat sombong dan berbangga diri. Dengan memperhatikan keseluruhan teks Hadis dan aspek makro yang berada di belakangnya, yakni setting sosial bangsa Arab ketika itu yang menjadikan ukuran panjang pakaian sebagai simbol kebanggaan maka dapat dipahami bahwa substansi dari pelarangan tersebut adalah kesombongan, bukan ukuran panjangnya itu sendiri. Disamping itu melalui penerapan kaidah usūl dalam mengistinbath hukum, dapat ditarik suatu kesimpulan hukum bahwa isbāl itu terlarang hanya apabila disertai dengan kesombongan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Syarah; Hadits; Isbal; |
Subjects: | Al-Hadits dan yang Berkaitan > Dirayah/Ilmu tentang Keotentikan Hadits Al-Hadits dan yang Berkaitan > Kumpulan Hadits Menurut Derajat Hadits Al-Hadits dan yang Berkaitan > Kritik terhadap Hadits |
Divisions: | Pascasarjana Program Magister > Program Studi Ilmu Hadits |
Depositing User: | Komarudin Soleh |
Date Deposited: | 07 May 2019 04:07 |
Last Modified: | 07 May 2019 04:07 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/20131 |
Actions (login required)
View Item |