Ismail, Muhammad (2019) Pelestarian budaya lokal pencak silat sebagai perekat solidaritas sosial: Penelitian di Desa Wargaluyu Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (170kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (162kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftar isi.pdf Download (185kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (326kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (466kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (290kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (763kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (171kB) | Request a copy |
||
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftar pustaka.pdf Download (167kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini berawal dari keinginan peneliti dalam mengetahui budaya lokal Pencak Silat yang dapat membangun solidaritas sosial masyarakat Desa Wargaluyu, hal ini dapat terlihat dari keterlibatan masyarakat untuk ikut serta dalam Pencak Silat tersebut serta masih banyak masyarakat yang menggunakan Pencak Silat sebagai pengisi acara hajatan, khitanan serta acara-acara besar lainnya. Selain itu makna filosofi dalam Pencak Silat dapat membangun solidaritas masyarakat, sehingga budaya lokal Pencak Silat ini masih tetap terjaga kelestariannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan budaya lokal Pencak Silat yang dapat dilihat dari gerakan serta alat-alat yang digunakan dalam Pencak Silat, untuk mengetahui cara mempertahankan Pencak Silat sehingga masih tetap eksis, dan untuk mengetahui Pencak Silat sebagai perekat solidaritas sosial masyarakat. Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelestarian budaya lokal Pencak Silat sebagai perekat solidaritas sosial. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori solidaritas sosial Emile Durkheim, dimana ia mengatakan bahwa solidaritas sosial adalah suatu keadaan hubungan antar individu atau kelompok yang didasarkan pada perasaan bersama dan kepercayaan yang dianut bersama yang diperkuat oleh pengalaman emosional bersama. Istilah solidaritas merujuk kepada hubungan integritas kemasyarakatan melalui kerjasama serta keterlibatan yang satu dengan yang lainnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang merupakan jenis data kualitatif. Data dikumpulkan melalui data primer yaitu observasi dan wawancara mendalam kepada masyarakat Desa Wargaluyu, dan data sekunder yaitu dokumentasi serta studi kepustakaan. Analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Berdasarkan hasil data yang diperoleh, peneliti memperoleh kesimpulan. Budaya lokal Pecak Silat di Desa Wargaluyu mengalami perkembangan yang mengikuti zaman, mulai dari pengunaan alat musik serta gerakan-gerakan dalam Pencak Silat. Pencak Silat masih tetap eksis sampai sekarang karena mendapatkan amanat dari para leluhur untuk tetap menjaga dan mengembangkan budaya lokal Pencak Silat ini, selain itu adanya dukungan dari aparat desa dan minat masyarakat yang masih tinggi terhadap Pencak Silat, serta kepengurusan yang jelas sehingga Pencak Silat masih bisa bertahan di era modern ini. Pencak Silat secara tidak langsung dapat menjadi stimulus eksternal sebagai perekat solidaritas sosial masyarakat yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan adanya bentuk kerjasama dalam bergotong-royong, saling membantu sesama masyarakat.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Budaya Lokal; Pencak Silat; Solidaritas Sosial; |
Subjects: | Culture and Institutions Communities |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Sosiologi |
Depositing User: | Muhammad Ismail |
Date Deposited: | 08 May 2019 07:16 |
Last Modified: | 08 May 2019 07:21 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/20166 |
Actions (login required)
View Item |